Jayapura, Papua (ANTARA News) - Prajurit TNI dan polisi di Distrik Sawaerma, Kabupaten Asmat, Papua berhasil menghentikan perang antarkampung yang bermula dari penembakan oleh orang tak dikenal kepada salah satu kepala kampung.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Teguh PR, ketika dihubungi dari Jayapura, Senin, mengatakan, perang antar kampung itu terjadi Sabtu pekan lalu.
"Jadi, disini peran dari Komandan Koramil 1707-12/Sawaerma, Kapten Infantri Rajab dan Polsek Sawaerma sangat besar, karena berhasil menengahi sehingga perang antar Kampung berhasil dihentikan," katanya.
Perang antarkampung itu, kata dia, terjadi bermula dari Kepala Kampung Bugani yang sedang menginap di rumah salah satu rumah warga Kampung Sauti, Distrik Sawaerma, Sangkala, tertembak senapan angin tanpa sebab oleh orang tidak dikenal pada 20 Juli 2016.
"Akibat kejadian itu, masyarakat Kampung Bugani dan Kampung Again melakukan penyerangan ke Kampung Erman yang berada di Distrik Sawaerma," katanya.
Perang antarkampung pun tidak dapat dihindari. Karena masing-masing kubu berperang untuk mempertahankan harga diri masing-masing.
"Pada peristiwa ini, satu rumah milik warga Kampung Erma rusak berat dan lima orang luka serius dibagian kepala, kaki, perut dan tangan," katanya.
Ditengah-tengah kemelut perang antarkampung tersebut, kata dia, Danramil Rajab dan beberapa personel dari Polsek Sawaerma datang untuk melerai bentrokan.
"Yah, pada awalnya kehadiran mereka tidak dihiraukan, namun mereka tidak putus asa dan terus melakukan pendekatan-pendekatan melalui kepala dusun yang sedang bertikai untuk duduk berdampingan menyelesaikan permasalahan yang terjadi," katanya.
Dengan mempertemukan kedua tokoh dari masing-masing kampung akhirnya pertikaian dapat dihentikan.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016