Timika (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Papua akan mengirim 45 personel Brimob ke Timika guna membantu mengatasi konflik antarkelompok warga di Ile Ale, Kwamki Lama.
Kasat Brimob Polda Papua Komisaris Besar Polisi Matiuf Fakhiri di Timika, Senin, mengatakan 45 personel Brimob Detasemen A Jayapura itu akan tiba pada Selasa (26/7).
"Esok pagi mereka akan tiba di Timika," kata Fakhiri.
Menurut dia, kedatangan 45 personel Brimob Detasemen A Polda Papua dari Jayapura itu atas perintah Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menyikapi situasi dan kondisi di Kwamki Lama yang kembali memanas.
Hingga saat ini aparat Brimob dan TNI masih berjaga-jaga di lokasi untuk mencegah terjadi konflik lanjutan dua kelompok warga di Kwamki Lama.
Terkait hal itu, Fakhiri meminta dua kelompok warga agar menahan diri serta tidak terpancing dengan isu-isu provokatif.
"Kami minta dukungan para tokoh untuk memberikan pemahaman yang baik kepada warga mereka agar masalah ini tidak meluas," pintanya.
Konflik antarkelompok warga di Kwamki Lama pecah pada Senin pagi dipicu oleh kasus penganiayaan terhadap Tomas Kum beserta anak dan istrinya, Anton Penimet, dan Petrus Benal pada Minggu (24/7).
Kendaraan yang mereka gunakan juga dibakar oleh sekelompok warga di ruas jalan yang menghubungkan Kwamki Lama dengan Kampung Karang Senang SP3.
Warga Suku Amungme yang tidak menerima tindakan tersebut lalu mendatangi Kampung Ile Ale Kwamki Lama pada Senin pagi dan melakukan penyerangan terhadap rumah-rumah warga di lokasi itu.
Buntut dari peristiwa itu, dua warga meninggal dunia setelah diterjang ratusan anak panah dan 25 rumah dibakar. Tercatat puluhan warga mengalami luka-luka, lebih dari 60 rumah dirusak serta 13 unit sepeda motor ikut dibakar.
Pada Senin malam Bupati Mimika Eltinus Omaleng menggelar rapat dengan jajaran Muspida setempat guna mencari solusi untuk menghentikan konflik antarkelompok warga di Kwamki Lama.
(E015/S024)
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016