Yerusalem (ANTARA News) - Kepala delegasi Arab Saudi untuk Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat bertemu dengan seorang pejabat pemerintah senior Israel selama mengunjungi negara itu menurut Kementerian Luar Negeri Israel kepada AFP pada Minggu (24/7).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon mengatakan pertemuan antara veteran jenderal Arab Saudi Anwar Eshki dan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Dore Gold berlangsung di hotel mewah King David di Yerusalem barat.
Tapi dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pertemuan itu.
Koran Jerusalem Post mewartakan bahwa Eshki memimpin satu delegasi yang terdiri atas "pengusaha dan akademisi" dalam sebuah misi untuk mendukung inisiatif damai Arab pimpinan Arab Saudi yang terhenti.
Eshki diwartakan bertemu dengan Mayor Jenderal Yoav Mordechai, kepala badan militer yang mengoordinasi kegiatan Israel di Tepi Barat dan Gaza, dan berbicara dengan sekelompok anggota parlemen oposisi Israel di Tepi Barat pada Jumat.
Israel dan Arab Saudi tidak pernah memiliki hubungan diplomatik tapi beredar kabar bahwa keduanya saling berbagi informasi intelijen dalam menghadapi kekhawatiran mengenai Iran dan kelompok ISIS.
Eshki dan Gold Juni tahun lalu berbicara di markas Dewan Hubungan Luar Negeri di Washington dan "bertemu untuk membahas peluang dan tantangan di Timur Tengah" menurut situs dewan tersebut.
"Pidato mereka fokus pada bahaya yang ditebarkan Iran terhadap negara mereka, dan mereka mengungkapkan bahwa mereka sudah berdiskusi secara diam-diam selama setahun, dan sekarang memutuskan untuk memublikasikan pembicaraan mereka" menurut Dewan.
Radio militer Israel pada Minggu menyiarkan wawancara telepon berbahasa Arab dengan Eshki, kepala Pusat Strategi Studi Hukum Timur Tengah yang berpusat di Jeddah, dimana dia membantah negaranya menjalin hubungan keamanan dengan negara Yahudi itu.
"Sepengetahuan saya tidak ada kerja sama dalam pertempuran melawan terorisme," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.
Dia mengatakan bahwa Israel hanya bisa berdamai dengan dunia Arab kalau dia sudah menyelesaikan konflik dengan Palestina, sesuai dengan proposal Arab tahun 2002.
Proposal itu menyeru Israel menarik diri dari wilayah pendudukan dan menyelesaikan masalah pengungsi dengan Palestina, mengarah pada pembentukan negara Palestina, sebagai pertukaran normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.
"Perdamaian tidak akan datang dari negara-negara Arab, tapi dari Palestina dan penerapan usul perdamaian Arab," kata Eshki.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016