Nico Rosberg diizinkan mempertahankan posisi start terdepan untuk balapan Minggu setelah para steward menilai ia telah cukup melambat saat bendera kuning dua kali dikibarkan meski pebalap Jerman itu melaju lebih cepat di sektor di mana bendera kuning dikibarkan saat dia mengukir catatan waktu terbaik.
Para pebalap diharuskan mengurangi kecepatan secara signifikan dan bersiap mengubah arah atau berhenti di bawah dua kali kibaran bendera kuning, yang bisa dilakukan untuk memperingatkan mereka mengenai marshal, mobil-mobil yang terpinggir, atau kendaraan-kendaraan penolong di dalam atau di samping trek.
Para pebalap lainnya, termasuk rekan setimnya Lewis Hamilton yang terpaksa batal menempati posisi start terdepan, cukup melambat sehingga catatan waktu keseluruhannya lebih lama.
Penerimaan para steward terhadap argumen bahwa Rosberg sudah cukup melambat memunculkan pertanyaan mengenai seberapa banyak para pebalap semestinya mengurangi kecepatan.
"Masalahnya bukan mengapa ia tidak mendapat hukuman," kata juara dunia tiga kali Hamilton, yang memenangi balapan.
"Ini mengenai bersiap supaya bisa melambat... jika ada satu marshal di sana... Tidak seorang pun dari kami yang ingin mengeluarkan marshal atau pebalap."
"Kita tidak melihat contoh yang benar kemarin," kata juara empat kali dari tim Ferrari Sebastian Vettel.
"Pekan depan akan ada balapan go-kart dan akan ada dua kali pengibaran bendera kuning di suatu tempat... Kemudian, cara pikir anak-anak adalah, baik saya tidak perlu mengangkat (kaki dari pedal gas) terlalu banyak karena di Formula 1 itu tidak apa-apa."
Pada insiden lain setelah kualifikasi, beberapa pebalap termasuk Daniel Ricciardo dari Red Bull yang finis di urutan ketiga berisiko kehilangan slot di grid karena tidak lolos kualifikasi dengan 107 persen waktu tercepat fase pembukaan 18 menit.
Para steward memutuskan membiarkan pebalap-pebalap itu mempertahankan posisinya, sementara mereka yang tidak melewati fase pertama waktunya telah terambil, bahkan meski susunan start tidak berubah.
Pada balapan Minggu, Jenson Button melakukan pelanggaran yang memperketat peraturan-peraturan penggunaan radio, membuatnya harus dihukum ketika tim McLaren memberitahu dia mengenai masalah hidrolik yang membuat dia mengalami masalah rem.
"Olahraga ini bagus dalam begitu banyak hal, ada banyak perkembangan, namun menurut saya akal sehat semestinya tetap dipertahankan dan kami harusnya tidak mendapat penalti karena menghentikan insiden," kata mantan juara dunia itu.
"Memalukan olahraga ini menjadi tempat peraturan-peraturan seperti ini," katanya seperti dikutip kantor berita Reuters. (Uu.H-RF)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016