Tadi di gambar terlihat Saya kurus sekali, sekarang juga masih kurus, kalau kelihatan agak gede, itu bajunya yang saya gedein, orangnya masih kurus
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku memperbesar baju yang dikenakannya agar tidak terlihat kurus seperti ketika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau kelihatan agak gede, itu bajunya yang saya gedein. Orangnya masih kurus. Kalau pakai kaos tetap masih kurus," kata Presiden Jokowi saat menghadiri silaturahmi nasional para pendukung dan relawan di Wisma Serba Guna Senayan Jakarta, Minggu (24/7) malam.
Dalam acara itu diputar perjalanan Jokowi sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta ke-16 hingga menjadi Presiden RI ke-7.
"Tadi di layar kita lihat perjalanan mulai dari gubernur, saya ingat saat itu jadi gubernur baru 2,5 bulan, tanggul kali di Jalan Latuharhari jebol sehingga Jakarta, Jalan Thamrin, semua terkena luapan air," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang.
Ia mengatakan teringat dengan kejadian saat awal dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Tadi di gambar terlihat Saya kurus sekali, sekarang juga masih kurus, kalau kelihatan agak gede, itu bajunya yang saya gedein, orangnya masih kurus," katanya di hadapan seribuan pendukung dan relawan Jokowi.
Ia menyebutkan saat ini dirinya hampir dua tahun menjadi Presiden RI dan pada saat yang sama hampir semua negara mengalami tekanan ekonomi.
"Ada yang bisa bertahan, ada yang pimpinan negaranya jatuh, ada yang negara jatuh karena ekonominya jatuh, hampir semua negara mengalami tekanan, tidak ada yang bisa lolos dari tekanan itu," kata Jokowi.
Namun bangsa Indonesia harus bersyukur karena bisa bertahan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai lima persen.
"Semoga saat ini menjadi titik balik ekonomi kita untuk tumbuh lebih tinggi," katanya.
Menurut dia, ada kesempatan untuk membangun pondasi ekonomi yang lebih baik sehingga Indonesia dapat lepas landas menjadi negara maju.
Menurut dia, pemerintah mengupayakan adanya titik balik itu dengan berbagai langkah terobosan yaitu dengan melakukan deregulasi ekonomi, percepatan pembangunan infrastruktur dan reformasi hukum.
Oleh Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016