Kabid Kaderisasi dan Pendayagunaan Kepemimpinan Kemenpora, Bastaman Harahap di Jakarta, Minggu mengatakan, tes yang dilakukan di Mabes TNI ada dua yaitu tes samapta dan fisik. Semua perwakilan dari 34 provinsi ini diwajibkan menjalani program yang telah ditetapkan.
"Kalau melihat sekilas, memang tahun ini terlihat lebih baik dari sebelumnya. Mereka benar-benar yang terbaik. Ini juga menjadi tes yang benar-benar bagus, sebelum pengumuman kelulusan besok (Senin, 25/7)," katanya.
Tes yang dilakukan pada calon Paskibraka ini dimulai sejak pagi dan diawali dari mes PP PON Cibubur. Calon dari seluruh Indonesia langsung dibawa ke Mabes TNI di Cilangkap. Tes diawali dengan ketahanan fisik mulai "sit up" hingga lari cepat.
Dalam tes pertama ini, ada beberapa calon Paskibraka yang harus mengulang, karena salah menjalankan instruksi. Satu peserta juga sempat terlihat kelelahan dan harus diistirahatkan sementara waktu.
Seusai tes di lapangan, 136 calon Paskibraka yang akan bertugas di Istana Negara itu dibawa ke GOR A Yani, Mabes TNI. Di sana ada dua tes yang dijalani oleh mereka, yaitu baris-berbaris dan parade. Beberapa dari mereka juga diukur kembali tinggi badan dan dilihat kondisi fisiknya.
"Secara umum kemampuan mereka bagus. Mereka sudah matang dari seleksi karena standart di daerah sampai pusat sama," kata Bastaman menambahkan.
Setelah menjalani tes fisik, semua calon Paskibraka akan menjalani tes berbeda dengan sebelumnya yaitu menunjukkan kemampuan individual serta menampilkan kesenian daerah. Tes individu merupakan tahapan akhir penilaian.
Dengan selesainya semua tahapan, tim yang beranggotakan lintas sektoral tersebut selanjutnya akan melakukan rapat terakhir untuk pengumuman penugasan calon Paskibraka.
"Nanti setelah diumumkan, akan diketahui siapa 68 Paskibraka yang ditugaskan untuk menjadi petugas paskibraka di Istana Negara, siapa juga 68 Paskibraka yang ditugaskan di provinsi," kata Bastaman menegaskan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016