"Memang perlu diungkap tuntas, kami juga koordinasi lintas polda lain, kami pelan-pelan mendalaminya hingga tuntas," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus melalui telepon seluler, Minggu.
Ia menuturkan kasus pemalsuan tersebut berawal dari adanya temuan sejumlah penonton yang memiliki tiket palsu pertandingan Persib-Persija di GBLA Kota Bandung.
Polisi selanjutnya mengembangkan kasus tersebut hingga akhirnya mendapatkan tersangka sebagai pembuat tiket palsu, kemudian tersangka pengedarnya.
"Saat ini sudah ada delapan orang tersangka, lima (tersangka) yang menjual, tiga yang membuat," kata Yusri.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku baru dua kali mengedarkan tiket palsu tersebut di wilayah Bandung.
Namun pengakuannya itu, kata Yusri, perlu didalami karena diduga melakukan pemalsuan tiket pada pertandingan sepak bola lainnya di seluruh daerah di Indonesia.
"Dia juga mengaku bukan hanya dia saja, bukan hanya Persib, pertandingan yang lain juga, makanya kalau ada yang melapor kita dalami," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan teliti dalam membeli tiket pertandingan agar tidak menjadi korban pemalsuan tersebut.
Yusri menyarankan masyarakat yang akan membeli tiket pertandingan sepak bola untuk membelinya di tempat resmi yang sudah ditentukan oleh panitia penyelenggara olah raga tersebut.
"Karena bagaimana pun tiket palsu itu ada bedanya, silahkan lapor kalau menemukan adanya keganjalan," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016