Presiden Republik Islam Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani sangat berduka oleh ledakan tersebut di kalangan pemrotes hari ini di Kabul...."
Kabul (ANTARA News) - Sedikitnya 61 orang tewas dan 207 orang lagi cedera setelah ledakan mematikan terjadi saat protes berlangsung di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Sabtu, kata seorang pejabat kesehatan.
"Informasi terkini mendapati 61 orang tewas dan 207 cedera. Saat saya menyampaikan data ini, ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas dan cedera mungkin akan bertambah sebab korban jiwa dibawa ke beberapa rumah sakit di seluruh kota," kata Dr. Ismahil Qawossi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Umum, kepada Xinhua.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar tengah hari ketika ribuan orang menyelenggarakan demonstrasi untuk mendaftarkan protes mereka mengenai perubahan saluran listrik utama.
Motif ledakan itu masih belum diketahui. Namun beberapa sumber tak resmi mengatakan ledakan tersebut dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.
Mereka mengatakan seorang lagi pembom ditembak hingga tewas oleh pasukan keamanan sebelum ia meledakkan jaket peledaknya.
Demonstrasi tersebut, yang diselenggarakan oleh pemrotes yang menamakan diri "Gerakan Pencerahan", terutama dari kelompok minoritas Hazara, mulai Sabtu pagi.
Media melaporkan ISIS mengaku bertanggung-jawab atas ledakan itu, kata Xinhua. Gerilyawan Taliban membantah terlibat dalam peristiwa maut itu.
Tayangan media setempat memperlihatkan ratusan orang Afghanistan yang berdiri dalam barisan panjang di luar rumah sakit untuk mendonorkan darah buat korban.
"Presiden Republik Islam Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani sangat berduka oleh ledakan tersebut di kalangan pemrotes hari ini di Kabul. Presiden mengatakan penyelenggaraan protes adalah hak setiap warga negara Afghanistan dan pemerintah melancarkan segala upaya untuk menyediakan keamanan buat pemrotes, tapi pelaku teror memasuki protes dan melakukan peledakan yang membuat gugur dan cedera sejumlah warga termasuk anggota pasukan pertahanan dan keamanan," kata Istana Presiden di dalam satu pernyataan.
Presiden Afghanistan itu memerintahkan semua lembaga dan instansi pemerintah agar memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menjangkau mereka yang cedera dalam ledakan tersebut, dan segera membawa korban cedera ke rumah sakit yang memiliki perlengkapan baik untuk diberi perawatan, kata pernyataan itu.
Pemimpin Afghanistan tersebut juga menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga dan semua orang yang jadi korban, kata pernyataan itu.
(Uu.C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016