Sukabumi (ANTARA News) - Kerusakan bangunan akibat bencana pergerakan tanah di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi di dua desa hingga Sabtu, (23/7) sore terus bertambah.
"Tidak hanya rumah milik warga di Desa Nagrakjaya dan Cimenteng saja yang rusak, tetapi fasilitas umum seperti dua masjid, satu pondok pesantren, kantor desa dan puskesmas pembantu juga mengalami rusak sedang hingga berat," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana di Sukabumi, Sabtu.
Informasi yang dihimpun Antara dari pihak PMI Kabupaten Sukabumi, sesuai data yang disesuaikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi saat ini untuk rumah yang rusak berat sebanyak 20 unit, rusak sedang 43 unit, rusak sedang mencapai 124 unit.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak terus bertambah, karena tanah yang ada di dua desa tersebut masih labil dan terus bergerak. Untuk itu, pihaknya bersama tim dari BPBD, TNI, Polri dan relawan terus bersiaga di lokasi bencana.
Selain itu, pihaknya juga terus mengirimkan bantuan untuk warga yang menjadi korban bencana tersebut seperti obat-obatan, perlengkapan makan dan mandi serta makanan siap saji.
"Rencananya kami juga akan kembali menyalurkan bantuan yang sifatnya sementara untuk para korban bencana tersebut, dan menyiaga anggota korps sukarelawan (KSR) untuk membantu korban baik menjaga harta bendanya maupun lainnya," tambah Atep.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah menyediakan tenda dan mengirim bantuan darurat untuk para korban bencana. Untuk data kerusakan rumah maupun fasilitas umum masih terus diverifikasi karena bisa berubah.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016