Gorontalo (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, Polres Gorontalo dan Polres Pohuwato menjaga ketat perbatasan Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), setelah tewasnya terduga teroris Santoso.
Kapolda Gorontalo Brigadir Jenderal Polisi Hengkie Kaluara, Sabtu, memerintahkan anggotanya untuk patroli di jalan-jalan pintas, razia serta pengecekan terhadap orang, kendaraan dan barang yang keluar masuk wilayah Gorontalo.
"Untuk perbatasan Kabupaten Pohuwato dengan Sulteng, Polres Pohuwato telah mengerahkan 44 orang anggotanya yang merupakan gabungan dari fungsi yang ada dan Polres Pohuwato juga di-backup satu peleton Brimob Polda Gorontalo," kata Kapolda.
Sedangkan Kabupaten Gorontalo Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol, Sulteng, Polres Gorontalo telah mengerahkan 30 orang anggotanya dan di-backup satu peleton Brimob Polda Gorontalo.
Kapolda meminta polisi yang mengamakan perbatasan untuk selalu waspada dan tetap mengantisipasi segala perkembangan.
Hengkie mengatakan, tidak menutup kemungkinan sisa-sisa kelompok Santoso akan bersembunyi di wilayah Gorontalo karena berbatasan langsung dengan wilayah Sulteng.
"Anggota polisi harus melakukan tindakan-tindakan polisional yang terarah dan terukur, dengan tetap melibatkan masyarakat sebagai mitra Polri," tegasnya.
Ia meminta agar anggota polisi menghindari tindakan yang menyakiti hati masyarakat dengan melakukan tindakan preventif dan preemtif kepada masyarakat yang berada di perbatasan.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016