"Hari ini penerapan CIM perdana dilakukan penumpang KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya di Stasiun Jember," kata Manajer Humas PT KAI Daop 9 Krisbiyantoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Penerapan tersebut menyusul sistem yang telah sukses diuji coba dan diterapkan di seluruh stasiun yang berada di wilayah PT KAI Daop 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.
Menurut dia, upaya penerapan CIM dan boarding pass adalah upaya PT KAI untuk meningkatkan pelayanan dan mempermudah para calon penumpang karena akan mengurangi risiko lolos boarding akibat salah tanggal atau tiket tidak valid.
Dengan sistem baru itu, penumpang yang telah membeli tiket di dapat melakukan cek in pada mesin CIM di stasiun mulai 12 jam hingga menjelang keberangkatan kereta api," tuturnya.
Di wilayah Daop 9 Jember, kata dia, terdapat sebanyak 33 stasiun yang tersebar mulai Banyuwangi hingga Pasuruan, namun hingga kini sistem CIM dan boarding pass baru bisa dilakukan di tiga stasiun saja.
"Stasiun yang sudah memiliki mesin CIM dan boarding pass itu yakni Stasiun Jember, Stasiun Karangasem, dan Stasiun Banyuwangi, sedangkan stasiun lainnya masih menggunakan mesin cetak tiket mandiri," ucap pria asal Semarang itu.
Krisbiyantoro menjelaskan keunggulan CIM adalah menghindari salah naik di tanggal yang sama atau kursi ganda, lebih mudah dan praktis saat dibawa, penumpang tidak perlu bolak-balik ke stasiun, mengurangi antrean karena kecepatan cetak sekitar 0,35 detik per lembar boarding pass, dan penumpang rombongan bisa naik dari stasiun yang berbeda, asalkan dalam koridor rute kereta apinya.
Sementara salah seorang penumpang KA Probowangi Maulidiana Dwi A menyambut baik penerapan CIM dan boarding pass untuk penumpang kereta api yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan penumpang di sejumlah stasiun.
"Awalnya bingung melakukan cek in dan boarding pass di mesin chek in mandiri, namun Alhamdulillah ada petugas yang memberikan pendampingan dan arahan untuk mencetaknya," tuturnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016