Tangerang (ANTARA News) - Akses jalan masuk dan keluar Stasiun Kereta Api Tangerang dialihkan dalam mengatasi kekusutan dan kemacetan di depan Masjid Agung.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, Kamis, mengatakan, bila biasanya para penumpang bisa keluar masuk dari pintu seberang Masjid Agung, maka mulai Rabu (20/7) hanya sebagai pintu masuk.

Sementara untuk akses keluar, penumpang akan dialihkan melalui pintu sebelah timur yang berada di depan kantor Stasiun.

"Dishub dengan Bakorlantas berkoordinasi untuk melakukan pengalihan akses pintu keluar, sekarang keluarnya lewat samping. Jadi mengurangi akses beban dari Masjid Agung, mudah-mudahan bisa menambah kenyamanan dari masyarakat terutama yang mau ke Pasar Lama, karena bottle necknya di sini," katanya.

Dijelaskannya, pintu akses di depan Masjid Agung kerap menimbulkan kemacetan akibat angkutan umum yang menunggu penumpang.

Lalu, untuk mengurangi penumpukan penumpang yang mau masuk ke Stasiun, Wali Kota juga meminta kepada pihak PT. KAI untuk menambah akses pintu masuk di depan Masjid Agung.

Ia juga menyampaikan bahwa pengalihan akses pintu keluar masuk tersebut merupakan usaha jangka pendek untuk mengurangi kemacetan di sekitar Masjid Agung.

Sedangkan dan untuk jangka panjangnya Wali Kota menawarkan kepada PT. KAI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) agar memperpanjang jalur kereta api sampai ke wilayah Kabupaten Tangerang.

"Jangka panjangnya menambah jalur kereta menjadi dua, satu ke Palem Semi yang kedua ke Cadas. Sehingga nanti bisa menyambungkan jalur kereta Rawa Buntu. Karena kebanyakan penumpangnya berasal dari Kabupaten, Jatiuwung dan Cibodas," paparnya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016