Kopenhagen (ANTARA News) - Lima bulan menjelang Natal, Sinterklas dari seluruh dunia berkumpul di Kopenhagen, Denmark, dalam Kongres Dunia Sinterklas.
Tahun ini 140 Sinterklas dari 12 negara berkumpul di ibu kota Denmark untuk acara tiga hari tersebut.
Konferensi tahunan itu memberi mereka kesempatan untuk membentuk jaringan, bertemu publik dan bersiap menghadapi hari-hari sibuk Desember mendatang.
Santa Cherry dari Kanada, yang ikut acara ini untuk kelima kalinya, mengatakan menjadi Sinterklas bukan hanya soal pakaian.
"Santa yang berhasil itu bukan hanya soal kostum dan pakaian. Kau harus punya semangat Natal di hatimu. Kau harus mencintai anak-anak, peduli, memberi dengan hati, dan itu sesuatu yang tidak bisa dibuat-buat. Itu harus ada dalam dirimu, dan orang-orang tahu, mereka bisa melihatnya," kata dia.
Kongres Dunia Sinterklas diadakan di taman hiburan Bakken dekat Kopenhagen sejak 1957 dan selalu pada musim panas, saat Sinterklas libur.
"Saya rasa kongres ini dimulai untuk mempertemukan Sinterklas sedunia, berbagi ide dan kecintaan pada Natal dan menjadi Sinterklas dan ini menggembirakan. Luar biasa bisa berada di sini," kata Santa Ian dari London, Inggris Raya.
Selama konferensi, mereka mendiskusikan isu penting mengenai pekerjaan mereka, seperti kado dan peraturan mengenai berat badan. Salah satu topik hangat yang mereka perbincangkan adalah mengenai tanggal Malam Natal.
Bagi Santa Allan dari Denmark, hanya ada satu tanggal yang benar.
"Saya rasa pertanyaan utamanya adalah tentang Malam Natal karena semua orang membahas kapan Malam Natal atau apakah kau tidak sepakat seperti sebelumnya. Tapi orang Denmark bilang Malam Natal pada 24 Desember," kata dia seperti dilansir kantor berita Reuters.
Bagian terpenting dari kongres tersebut adalah para Sinterklas profesional bertemu dengan publik. Selain berparade, mereka juga berjalan-jalan, berendam di laut, membuat kue dan juga mendongeng untuk anak-anak.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016