Data sidik jari identik bahwa salah seorang jenazah adalah Santoso."Palu (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Tito Karnavian menjelaskan bahwa tes sidik jari memastikan bahwa salah seorang jenazah yang tewas ditembak personel Satgas Operasi Tinombala adalah gembong teroris Santoso.
"Data sidik jari identik bahwa salah seorang jenazah adalah Santoso. Polri memiliki data sidik jari saat Santoso pernah tertangkap," ujarnya di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu.
Namun demikian, Tito menjelaskan, masih akan dilakukan uji asam pembentuk ciri tubuh (deoxyribonucleic acid/DNA) menggunakan contoh DNA keluarga Santoso untuk lebih meyakinkan identifikasi.
"Sidik jari akurasinya sudah 90 persen. Kita lakukan uji DNA untuk lebih memastikan akurasi identifikasi," katanya menambahkan.
Kapolri bersama Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono tiba di Bandara Mutiara Sis Aldjufri, Kota Palu, Rabu petang, untuk memeriksa kinerja Satuan Tugas Operasi Tinombala.
"Saya bersama Pak Kasad hadir ke sini sekaligus untuk memotivasi personel Satgas Operasi Tinombala," ujarnya.
Mereka melakukan kunjungan kerja selama sekitar lima jam terkait tertembak matinya gembong teroris Santoso alias Abu Wardah pada Senin petang (18/7).
Kapolri didampingi sejumlah pejabat utama Markas Besar (Mabes) Polri menggunakan pesawat khusus jenis Fokker-28, dan disambut kedatangannya oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Soedarto.
Jenderal Pol. Tito Karnavian langsung ke Rumah Sakit Umum (RSU) Bhayangkara Palu, tempat jenazah Santoso bersama jenazah anak buahnya, Mohtar, diotopsi dan diidentifikasi.
Kapolri dijadwalkan kembali ke Jakarta dari Bandara Mutiara sekitar pukul 20.00 WITA.
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016