"Biasanya kalau pimpinannya turun, biasanya tidak berbahaya. Mudah-mudahan tidak ada bahaya," kata Wapres usai menghadiri acara di Pesantren Dea Malela di Sumbawa, NTB, Rabu.
Wapres mengatakan, untuk penanganan terorisme kedepan yang terpenting adalah lewat pendidikan, suasana ekonomi yang baik dan keadilan.
"Utamanya ekonomi yang baik dan agama yang dinamis dan moderat, tidak radikal," ujar Wapres Kalla.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan dua buron kasus terorisme di Poso, Sulawesi Tengah yakni Santoso dan Basri kemungkinan besar adalah dua orang yang tewas tertembak, Senin (18/7) sore.
"Dari hasil gambaran wajahnya dan ciri-ciri yang lain baik oleh anggota yang kenal dengan dia, beberapa orang saksi yang mengenal dia, maka dia adalah Santoso," kata Tito.
Menurut dia, untuk menguatkan identifikasi secara fisik, dua jenazah korban yang tewas ditembak Satgas Tinombala akan dibawa dari Poso ke Kota Palu melalui helikopter siang ini.
Sedangkan jenazah yang satunya, kata Tito, diduga adalah Basri karena memiliki banyak tato di tubuhnya.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016