Padang (ANTARA News) - Perusahaan asal Korea Selatan Hyundai Green Power mematangkan persiapan Kota Padang menjadi percontohan proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) di Indonesia.
Sebagai tahap awal Hyundai akan segera menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Padang untuk mulai membangun pembangkit listrik tenaga sampah," kata Direktur Deregulasi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Yuliot, di Padang, Senin malam.
Dia menyebutkan upaya pematangan ini telah dilakukan dengan kedatangan perwakilan Hyundai ke Padang, dan perwakilan Padang ke Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Selain membicarakan rencana dan potensi yang dimiliki, kedatangan Hyundai yang diprakarsai BKPM ini juga melihat kondisi, suasana serta lokasi pembangunan.
Dari diskusi antara BKPM dan Hyundai beberapa waktu lalu, program pembangkit listrik tenaga sampah di Padang menjadi yang pertama di Indonesia," ujarnya.
Menurut pihak Korea kata dia, Padang memiliki potensi sampah yang cukup untuk bisa menggerakkan pembangkit tenaga listrik.
Dari analisis, dengan sampah mencapai 600 ton per hari saja yang dihasilkan kota, bisa menghasilkan tenaga listrik sebesar 22,8 MW.
"Secara kesepakatan sudah lisan, tinggal saja upaya pemkot lebih meyakinkan Hyundai sebagai investor," katanya.
Di sisi lain Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerja sama dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di Padang.
Menurutnya sampah telah jadi masalah krusial di Padang, bila itu termanfaatkan untuk pembangkit listrik jelas sangat menguntungkan.
Dalam hal ini pihaknya akan segera mengumpulkan seluruh ahli dan teknisi dalam bidang tersebut serta instansi terkait untuk memberikan keyakinan kepada Hyundai.
"Diharapkan Hyundai mau terus bekerja sama hingga tingkat operasionalnya," ujar dia.
Seorang warga yang merupakan teknisi kelistrikan Junaidi menilai langkah ini dinilai tepat mengingat saat ini pertambahan penduduk dan perumahan di Padang semakin meningkat.
Bila kapasitas masih tetap sama dibanding dengan peningkatan tersebut tentunya akan menyebabkan kekurangan pasokan.
Pembangkit listrik tenaga sampah tentunya bisa memberikan jawaban tersebut, katanya.
Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016