Di pesantren, Ari bisa berobat (rehabilitasi) sambil mengaji. Tidak boleh coba-coba kabur. Kalau kabur saya masukkan Ari ke Lembaga Pemasyarakatan anak-anak."

Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengirim salah seorang anak yang diduga suka mabuk lem ke Pondok Pesantren Raudhatul Mutaallimin, Cireok di ujung selatan Kota Purwakarta, Senin.

Dedi menyebut di Purwakarta, anak ini bernama Ari Syamsudin, warga Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta karena orang tuanya mengeluh tidak sanggup merawatnya.

Dikatakannya, bocah berusia 14 tahun itu biasa termenung sambil mabuk lem di trotoar kawasan Jalan Suriawinata Kebon Jahe, Purwakarta.

Hal itu diketahui atas banyaknya keluhan dari masyarakat yang disampaikan melalui media sosial.

Sebelum dikirim ke pondok pesantren Cireok, Ari bersama orang tuanya, Yanah, dipanggil bupati ke rumah dinasnya, Jalan Gandanegara Nomor 25 Purwakarta.

Yanah mengatakan, kata Bupati Dedi, Ari tidak mau ikut dengan Yanah karena kecewa atas peristiwa perceraian orang tuanya.

"Bagaimana pak, (Ari) diurus pun susah sekali. Tidak mau ikut saya. Dia justru sering sering mengemis juga. Minta tolong, biar pak Dedi saja yang mendidik anak saya," kata Bupati menirukan Yanah.

Lebih parahnya lagi, Yanah mengakui kalau anaknya itu suka mabuk lem karena pergaulan bebas.

"Saya sudah beberapa kali melarang, sambil memarahi. Tapi itu tidak bisa. Anak itu sangat susah diurusnya," kata Yanah secara terpisah.

Atas dasar keluhan itulah, bupati memutuskan untuk mengirim Ari ke Pesantren Cireok, Campaka, Purwakarta.

Di pesantren itu, selain mengaji, juga bisa menjalani rehabilitasi fisik dan mental.

"Di pesantren, Ari bisa berobat (rehabilitasi) sambil mengaji. Tidak boleh coba-coba kabur. Kalau kabur saya masukkan Ari ke Lembaga Pemasyarakatan anak-anak," kata Dedi.

Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016