Taipei (ANTARA News) - Proses pemulangan jenazah para tenaga kerja Indonesia di Taiwan makin cepat setelah adanya kerja sama antara Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan.
"Sekarang, begitu selesai dimandikan, dikafani, dan dishalati, jenazah dimasukkan dalam peti untuk dikirimkan ke kampung asal di Indonesia," kata Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan Arif Wahyudi di Taipei, Senin.
KDEI Taipei menunjuk PCINU Taiwan untuk melakukan pemulasaraan jenazah TKI beragama Islam yang disimpan di dua rumah duka rujukan di Taipei dan Zhongli.
"Setelah proses administrasi dan berita acara kematian selesai, biasanya kami langsung mendapatkan perintah untuk melakukan pemulasaraan secara Islami," ujarnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Arif didampingi beberapa pengurus PCINU Taiwan untuk membantu memandikan, mengafani, menyalati, dan memasukkan ke dalam peti sebelum dibawa ke Bandar Udara Internasional Taoyuan untuk dikirimkan ke kampung halaman jenazah.
Penunjukan kepada PCINU tersebut berdasarkan instruksi dari Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nushron Wahid saat melakukan kunjungan kerja ke Taiwan tahun lalu.
"Sekarang ini hampir setiap pekan kami mendapatkan perintah melakukan pemulasaraan di dua rumah duka yang menjadi rekanan KDEI dalam menangani jenazah TKI," kata Arif.
Sebelumnya, pemulangan jenazah TKI di Taiwan membutuhkan waktu yang relatif lama dan bagi yang beragama Islam tidak mendapatkan perawatan sesuai dengan keyakinannya.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016