Barcelona (ANTARA News) - Steven Gerrard dua kali mencetak gol untuk menghindarkan Inggris dari malu dan merasa gagap ketika meraih kemenangan 3-0 atas Andorra dalam kualifikasi Euro 2008 yang akan meningkatkan tekanan bagi pelatih Steve McClaren. Dicemooh pada jeda pertandingan dan saat peluit terakhir berbunyi, Inggris mendapat terobosan dengan gol pembuka Gerrard pada menit ke-54 melawan tim peringkat 163 di dunia itu, dan pemain tengah itu dengan tenang menambahkan gol keduanya pada menit ke-76, demikian Reuters melaporkan. Pemain pengganti David Nugent, pemain Preston North End pertama yang tampil untuk Inggris sejak Tom Finney terakhir main pada 1958, merayakan debutnya dengan menyarangkan gol ketiga pada menit ke-89. Setelah mengalahkan Andorra 5-0 di Old Trafford pada September, Inggris berharap meraih kemenangan penting berikutnya setelah ditahan imbang 0-0 dalam pertandingan Grup E di Israel, Sabtu, mendorong media Inggris menyerukan pemecatan McClaren. Kroasia berada di posisi teratas grup tersebut dengan 13 poin, sementara Rusia, Israel dan Inggris semuanya mengumpulkan 11 poin. Hasil, pada malam yang dingin dan hujan tersebut, cukup untuk membuat harapan Inggris untuk lolos ke babak final Euro 2008 tetap hidup. Tetapi itu tidak sepenuhnya memuaskan fans Inggris yang frustrasi, yang terus meneriaki pelatih McClaren agar dipecat dan tetap mencemooh penampilan di Stadion Olympic Barcelona tempat pertandingan digelar karena Andorra tidak punya lapangan yang cukup luas untuk menjamu pertandingan ini. Inggris yang tampil tanpa Frank Lampard karena retak pergelangan tangan menurunkan Gerrard pada lapangan tengah. Penampilan dinamis Ia menangggapi dengan penampilan dinamis pada malam yang kadang membuat frustrasi timnya, yang dicemooh saat jeda pertandingan dengan kedudukan 0-0. Diperlukan hanya 15 menit untuk membuat fans Iggris menjadi resah dan McClaren jelas menjadi objek kemarahan mereka setelah bermain imbang 0-0 dengan Israel di Tel AViv pada Sabtu lalu. Tetapi nyanyian itu hanya berhasil membuat hidup semakin sulit bagi para pemain yang mereka dukung, menciptakan atmosfir gugup dan tegang. Meskipun demikian, Inggris bersalah terlalu sering menghambat penguasaan bola saat melawan tim Andorra yang setidaknya kuat dalam pendekatan mereka, dan beberapa kali bertahan dengan perkasa. Gelandang Oscar Sonajee, khususnya, tampil mengesankan saat ia mampu menahan Wayne Rooney dan Andy Johnson pada babak pertama, yang pada saat itu ruang gerak Inggris dibatasi sehingga hanya mampu membuat dua tembakan ke arah gawang. Yang pertama datang dari tendangan jarak jauh Gerrard setelah pertandingan berlangsung 18 menit dan dibelokkan dengan satu tangan oleh kiper Koldo. Yang kedua, setelah menit ke-39, diciptakan secara mengesankan pada serangan balik oleh Johnson, tetapi kembali penjaga gawang Koldo melakukan hal yang sama. Beruntung bagi McClaren, pendekatan Gerrard yang ulet akhirnya terbayar ketika Rooney mengarahkan bola padanya yang dengan manis menendang voli tersebut sejauh 12 yard setelah menit ke-54. Gol tersebut menghapus tekanan dan Gerrard membuat kedudukan menjadi 2-0 setelah bertukar umpan dengan pemain pengganti Defoe dan mengakhirinya dengan cerdas setelah menit ke-76. Kedudukan kemudian menjadi lebih realistis pada menit terakhir ketika usaha Defoe menggeliut di bawah lengan kiper dan Nugent menerkam untuk memaksa bola melewati garis gol. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007