Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sugiharto, mengatakan setoran dividen untuk perusahaan BUMN pada 2007 akan disesuaikan dengan bisnis plan dari masing-masing perusahaan dan memperhitungkan laba bersih tahun sebelumnya. "Dividen untuk 2007 tergantung profit 2006 dan sudah ada asumsi dalam panitia anggaran mengenai besarannya dari tiap BUMN," kata Menteri di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan asumsi tersebut belum sepenuhnya valid karena laporan keuangan 2006 belum selesai diaudit. Penentuan besarnya dividen tersebut juga akan dikaitkan dengan bisnis plan dari masing-masing BUMN. "Jadi tidak dipukul rata 50 persen. Bisa ada yang lebih dari itu atau bisa kurang tergantung bisnis plannya," katanya. Namun, untuk sejumlah BUMN besar, pihaknya mempunyai target-target khusus sebab mereka memang memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Ia mengatakan, bila sebuah BUMN mempunyai bisnis plan yang kondusif misalnya dalam dana cash yang mendukung pertumbuhan maka setoran dividen dituntut lebih besar. Menteri tidak menetapkan secara baku prosentase besarnya dividen yang harus disetor kepada negara. "Saya tidak bisa menetapkan, ada yang 0 persen, ada yang 20 persen, atau bahkan ada yang lebih dari 50 persen. Semua sangat tergantung bisnis plan," kata Sugiharto. Menurut dia, persentase deviden ditentukan dari kesepakatan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) karena dari situ akan ditetapkan dengan detail jumlah keuntungan yang akan dibagikan sebagai dividen. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007