Wartawan ANTARA dari lokasi banjir melaporkan kebanyakan rumah yang terendam banjir dan lumpur berada di dataran rendah di wilayah Kelurahan Tondo dan Mamboro, Kecamatan Palu Utara.
Beberapa pemilik usaha mebel kayu yang ada di pinggiran jalan Trans Sulawesi itu terpaksa mengungsikan sementara mebel berupa kursi, meja makan, meja keja, ranjang dan lemari tempat yang aman dan nyaman dari banjir.
Sementara ada juga mebel yang tidak sempat diungsikan terpaksa ikut terendam banjir dan dikhawatirkan rusak.
Obed, seorang pemilik usaha mebel di wilayah Kelurahan Tondo mengaku kebanyakan mebel terendam banjir. "Ya hanya ada beberapa saja yang bisa diselamatkan dari banjir," katanya.
Wilayah itu merupakan kawasan usaha industri kecil (IKM) mebel dari kayu.
Informasi yang dihimpun dari lokasi banjir, banjir yang terjadi akibat saluran (drainase) tidak mampu lagi menampung air hujan.
Memang hujannya sangat deras dan baru kali ini banjir seperti ini. Selain kawasan IKM mebel kayu yang dilanda banjir, juga beberapa rumah warga, bahkan ruko yang ada di wilayah tersebut tidak luput dari banjir.
Ada juga beberapa ruko yang terendam. Banjir juga sempat menutupi badan jalan sehingga arus lalu lintas kendaraan sempat macet.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Bartholomeus Tandigala membenarkan hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Palu dan beberapa daerah di provinsi ini sempat terjadi banjir di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Utara.
Ada beberapa rumah dan tepat usaha mebel terendam banjir.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena sesuai dengan informasi dari BMKG, curah hujan sampai September 2016 ini masih tinggi.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016