... Kalau tidak ada revolusi, negara anggota tidak akan bisa melewati negara-negara Asia Timur hingga India pada Asian Games maupun olimpiade...
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) berharap SEA Games Federation melakukan revolusi dengan mengutamakan mempertandingkan cabang-cabang olahraga yang juga dipertandikan di olimpiade.

"Seharusnya SEA Games mempertandingkan 28 cabang olahraga olimpiade dan enam cabang non-olimpiade yang ditentukan tuan rumah. Bukan semau-maunya," kata Wakil Ketua Umum PB PODSI, Budiman, dalam keterangannya pada media di Jakarta, Minggu.

Budiman menyatakan ini bukan tanpa alasan karena cabang olahraga lumbung medali bagi Indonesia ini tidak dipertandingkan di SEA Games 2017 Malaysia. Kondisi ini jelas membuat kecewa bagi semuanya.

"Kita kecewa kano, dayung dan perahu naga tidak dipertandingkan," katanya.

Pada pertemuan Dewan SEA Games, di Malaysia beberapa waktu lalu, Indonesia mengusulkan 13 cabang olahraga. Namun, hanya tiga yang disetujui, yaitu BMX, judo, dan muaythai. Dengan demikian banyak cabang unggulan yang dicoret.

Ke-13 cabang olahraga yang diajukan itu adalah sepeda (MTB dan BMX), judo, rowing, gulat, baseball (kategori II), bridge, muaythai, kempo, perahu naga (kategori III), jetski, paragliding, sport climbing dan tarung derajat (non kategori).

"Kalau tidak ada revolusi, negara anggota tidak akan bisa melewati negara-negara Asia Timur hingga India pada Asian Games maupun olimpiade," kata dia.

Cabang olahraga dayung (kano, dayung, dan perahu naga) selama ini menjadi andalan Indonesia pada kejuaraan internasional. Bahkan untuk dayung, Indonesia mampu mengirimkan dua atletnya ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.

Pada SEA Games 2015 Singapura, tim dayung Indonesia mampu menjadi juara umum dengan menyumbang 13 medali emas, enam perak dan empat perunggu bagi kontingen Indonesia. Khusus dayung, mampu menyumbang lima emas bagi Indonesia.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016