Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendesak pemerintah bersikap atas pencekalan terhadap anggota DPR RI Tamsil Linrung oleh pemerintah AS dan Kanada. "Tamsil Linrung itu anggota DPR, akan melaksanakan tugas. Belum pergi, tetapi dicekal oleh pemerintah AS dan Kanada," kata Ketua Presidium ICMI Nanat Fatah Nasir seusai bertemu Ketua Dewan Pakar ICMI Ginanjar Kartasasmita di Gedung Parlemen di Senayan Jakarta, Rabu. Nanat menyatakan, pencekalan itu melukai harkat dan martabat bangsa Indonesia. "Mengapa bangsa Indonesia diam saja, padahal berdasarkan hukum, Tamsil belum pernah terbukti sebagai bagian dari Jamaah Islamiyah. Bahkan BIN sudah menyatakan Tamsil Linrung tidak terlibat JI," katanya. Dia juga menyayangkan, pimpinan DPR juga tidak secara serius bereaksi atas pencekalan itu. Yang lebih memprihatinkan, anggota rombongan lainnya juga tidak bereaksi atau membela Tamsil. "Harusnya sebagai anggota DPR yang ikut rombongan juga protes, dengan membatalkan kunjungan ke Kanada dan AS," katanya. Dia menyatakan, solidaritas antaranggota DPR semestinya muncul dalam menyikapi pencekalan itu. "Kita imbau pemerintah tunjukkan gigi. Kita respek dengan pemimpin kita di masa lalu yang jadi idola karena keberaniannya menentang ketidakadilan negara-negarabesar," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007