Anak penjual bakso juga termasuk dalam 11 anak yang keracunan itu, jadi kemungkinan pedagang tidak mengetahui kandungan dari makanan yang dijualnyaBukittinggi (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap kandungan dari bakso bakar yang diduga menjadi penyebab keracunan 11 anak di Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur pada Kamis(14/7).
"Kami sudah mendatangi lokasi penjual dan mengambil sampel makanan. Sampel makanan itu sudah dikirimkan ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Padang pada Jumat(15/7) untuk diperiksa," kata kepala Dinas Kesehatan Agam, Indra yang dikonfirmasi dari Bukittinggi, Sabtu.
Ia menyebutkan, selain bakso, bahan pelengkap jajanan tersebut seperti saus dan kecap juga dikirim untuk diperiksa.
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan ketidaksengajaan karena anak penjual juga sempat mendapatkan perawatan akibat mengonsumsi bakso tersebut.
"Anak penjual bakso juga termasuk dalam 11 anak yang keracunan itu, jadi kemungkinan pedagang tidak mengetahui kandungan dari makanan yang dijualnya," lanjutnya.
Indra mengatakan, Dinkes memberikan sosialisasi bagi pedagang di daerah itu agar menggunakan bahan-bahan aman dalam berjualan makanan.
"Kebetulan pedagang bakso bakar ini baru berjualan selama tiga sampai empat hari terakhir, kami tentu tindaklanjuti dengan memberi penyuluhan bagi mereka agar kejadian sama tidak terulang," lanjutnya.
Sebelumnya, 11 anak di Nagari Matur Mudiak mengalami keracunan dengan menunjukkan gejala pusing dan muntah setelah mengonsumsi bakso bakar pada Kamis(14/7).
Wali Nagari Batu Mudiak, Kamal mengatakan, total korban berjumlah 11 anak, tujuh di antaranya dirujuk ke RSAM Bukittinggi, tiga anak dirawat di Puskesmas Matur dan satu lainnya yang juga dirawat di RSAM telah diizinkan pulang pada hari itu karena cepat ditangani.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016