Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 300 orang dari berbagai organisasi massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Anti Komunis (GERAK) melakukan unjuk rasa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menuntut lembaga tersebut memecat penelitinya Dr Asvi Marwan Adam.
"LIPI sarang komunis, usut dan tangkap antek neo-PKI, bersihkan LIPI dari orang-orang komunis," teriak para demonstran tersebut ketika melakukan demo tersebut di Jakarta, Rabu.
Para demonstran yang emosional tersebut antara lain berasal dari Front Anti Komunis, Forum Ukhuwah Islam, HMI, Persatuan Masyarakat Anti Komunis (PERMAK), CICS dan Komite Pemuda Anti Komunis.
Demonstran yang datang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Yogyakarta itu membawa sejumlah poster, bendera dan spanduk yang antara lain bertuliskan:
"Komunisme/Marxisme Haram di Bumi Indonesia" atau "Usut, Tangkap Asvi=PKI".
"Karya-karya Asvi di berbagai media massa dan di berbagai situs internet itu sangat subjektif dan memutarbalikkan sejarah serta membuat ragu bahwa PKI adalah dalang peristiwa G30S/PKI yang kejam itu," kata Ketua Center for Indonesia Community Studies (CICS), Harukat.
Sedangkan M Said Ketua Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan PKI 1948, mengatakan Asvi hanya menulis pembelaan terhadap PKI, tetapi tak pernah mengungkap fakta yang memberatkan PKI seperti pembunuhan para kiai pesantren dan aparat pamong praja oleh PKI.
"Saya masih ingat 14 kiai dari Ponpes PSM Takeran dan enam kiai di Selopuro di Madiun serta keluarga saya yang dibunuh dengan sadis dan dimasukkan ke sumur oleh PKI pada 1948. Tetapi soal ini tak pernah diungkap Asvi," katanya.
Sebanyak 20 orang perwakilan diterima oleh Wakil Ketua LIPI Prof Dr Lukman Hakim dan peneliti senior dari Pusat Penelitian Politik LIPI Prof Dr Indria Samego.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007