"Saya mengajak semua warga Untas untuk bersama-sama pemerintah memajukan pembangunan Indonesia di Nusa Tenggara Timur," kata Gubernur Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada pembukaan Kongres Untas III di Hotel Ima, Kupang, Jumat malam.
Ia mengatakan semangat persaudaraan harus tetap dijaga antarwarga NTT dengan bekas warga Timor-Timor yang sudah masuk menjadi warga Indonesia dalam mendukung berbagai proses pembangunan di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Komunikasi dan konsolidasi harus terus dipelihara dengan baik sehingga apa yang diperjuangkan warga Untas selama ini dapat berjalan dengan efektif," ujarnya.
Gubernur berpesan organisasi Untas yang melakukan kongres ketiganya harus bisa membuka diri untuk merespon perkembangan zaman saat ini sehingga aspirasi-aspirasi warga bisa terakomodasi dengan baik.
"Organsasi Untas tidak boleh kaku dalam merespon perubahan zaman sehingga perjuangan menjadi lebih efektif demi kesjahteraan warga Untas," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, Untas sebagai organisasi pro-Indonesia yang sudah 16 tahun berdiri harus mampu menyesuaikan dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia karena sudah menyatakan diri sebagai bagian dari satu kesatuan NKRI.
"Apa yang sudah diatur oleh pemerintah Indonesia harus kita ikuti bersama dan percaya bahwa pemerintah tetap berupaya memberikan yang terbaik buat semua rakyat," katanya.
Gubernur Frans Lebu Raya mengakui bahwa memang belum semua hak-hak warga Untas terealisasi semenjak memilih masuk menjadi warga Indonesia karena semua dalam proses pembangunan.
"Tidak hanya warga Untas yang merasakan hak-haknya belum terpenuhi namun juga untuk warga NTT karena semuanya membutuhkan proses untuk menuju kejahteraan," katanya.
Menurut dia, pengurus organisasi Untas melalui kongresnya harus bisa mengevaluasi dengan baik berbagai capaian-capaian dan kekurangan yang diperjuangkan selama ini.
"Apa yang sudah dicapai harus ditingkatkan dan yang belum harus terus diperjuangkan hingga berhasil," katanya.
Dia mengatakan, proses pendekatan yang diutamakan dalam memperjuangakn aspirasi warga Untas harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan efektif dan tanpa kekerasan.
"Kalau perjuangan dilakukan dengan kekerasan maka tidak akan memperoleh hasil yang baik, namun dengan cara komunikasi dan diplomasi yang santun dan lembut maka cenderung akan memperoleh hasil yang memuaskan demi kesejahteraan masyarakat," ucap Gubernur Frans Lebu Raya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016