Riyadh (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi Islam antara ulama Sunni dan Syi`ah yang akan diadakan di Bogor, Jawa Barat, pada 3-4 April 2007. Sekitar 22 sampai 25 negara diperkirakan akan menghadiri konferensi Islam Sunni-Syi`ah berskala international yang untuk pertama kali diadakan di dunia ini, ujar Alwi Shihab, utusan khusus presiden untuk urusan Timur Tengah, di sela-sela menghadiri KTT Liga Arab di Riyadh, Rabu. Ulama yang akan menghadiri konferensi itu antara lain berasal dari Jordania, Lebanon, Saudi Arabia, Irak, Iran, Suriah, Malaysia, Pakistan, Mesir, Oman, Yaman, Uni Emirat Arab, dan Kuwait serta Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Sekjen Rabithah Alam Islami. Menurut Alwi, konferensi ini bertujuan untuk mencari jalan keluar terhadap berbagai konflik bernuansa sekte dalam Agama Islam yang berujung pada perpecahan sehingga menelan banyak korban di antara pihak-pihak yang terlibat. Perpecahan antar sekte ini semakin memburuk karena adanya intervensi politik yang akhirnya menimbulkan korban yang tidak sedikit, ujarnya. "Berbagai tindakan kekerasan yang terjadi di Irak misalnya dan kejadian serupa di wilayah lain juga membuat suasana kerukunan beragama semakin terusik, karena banyaknya nuasa politik dan kepentingan tertentu yang memicu pecahnya konflik," tambahnya. "Dimana saja kita hidup perbedaan pasti ada. Yang penting kita bisa mensiasati perbedaan tersebut dengan mencari jalan tengah sehingga perbedaan itu tidak berobah menjadi penyebab perpecahaan, tapi bagaimana pihak pihak yang terkait dapat menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk membangun kehidupan yang harmonis dan toleran," tegasnya. Terinspirasi dengan keadaan ini, para ulama di Indonesia ingin melakukan dialog dengan ulama Sunni dan Syi`ah untuk mencari jalan keluar agar dapat memberikan sumbangsih yang berguna bagi terciptanya kehidupan harmonis di masa depan, katanya. "Inilah ide utama mengapa konferensi Islam antara sekte Sunni dan Syi`ah dirasakan perlu diadakan. Ya, paling tidak dapat mengurangi konflik dan ketegangan antara kedua sekte," katanya. Ia mengharapkan konferensi para ulama ini akan menghasilkan kesepakatan mengenai cara-cara jitu untuk mengurangi konflik dan ketegangan hanya karena adanya perbedaan sekte. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak Hosyar Zebari mengatakan ide untuk mengadakan konferensi Islam antara sekte Sunni dan Syi`ah merupakan jalan yang paling baik demi terwujudnya perdamaian di negaranya yang saat ini sangat rentan terhadap perpecahaan antar sekte yang bernuasa politik. Ia berharap agar konferensi tersebut memberikan sumbangsih positif terhadap terciptanya perdamaian di dunia Islam umumnya dan Irak khususnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007