Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh membawa dan menyerahkan seekor kambing kepada pimpinan DPR RI di Gedung Parlemen di Senayan Jakarta, Rabu, sebagai protes kepada pemerintah terkait dukungannya kepada resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB menyangkut nuklir Iran.
Kambing diserahkan bebarapa tokoh yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) dan Front Anti Intervensi Amerika (FAIA), antara lain Munarman, Ridwan Saidi, Mashadi dan Fadli Zon. Kambing diterima Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno dan Zaenal Maarif.
Penyerahan kambing dilakukan delegasi FAIA dan FUI yang mengenakan topeng menyerupai wajah Presiden AS George W Bush. Kambing itu diibaratkan sebagai Indonesia yang berada di bawah pengaruh AS. Untuk memperkuat simbolisasi itu, delegasi yang mengenakan topeng Bush menggendong kambing itu masuk gedung parlemen.
Kambing juga digendong ketika masuk lift. Begitu juga ketika menuju ruang pimpinan DPR dan kemudian diletakkan di meja sebelum akhirnya diserahkan kepada Mbah Tardjo.
Setelah diserahkan kepada pimpinan DPR, kambing itu disembelih di depan masjid baiturahi di komplek parlemen untuk kemudian dagingnya diserahkan kepada masyarakat.
Ridwan Saidi menyatakan, kambing itu sebagai protes atas sikap pemerintah RI yang mendukung resolusi terhadap Iran. "Iran adalah negara sahabat Indonesia. Iran juga merupakan salah satu negara pertama mengakui kedaulatan dan kemerdekaan RI," katanya.
Dalam perebutan Irian Barat, kata Ridwan, Iran mendukung posisi Indonesia, bahkan ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia, Iran juga tidak memberi pernyataan apapun yang merugikan Indonesia.
"Ketika Indonesia mengembangkan teknologi dirgantara (pembuatan pesawat terbang IPTN), Iran mendukung dengan memesan produk IPTN," katanya.
Namun, kata Ridwan, ironis di saat Indonesia dituntut solidaritasnya sebagai sesama negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok, pemerintah RI justru ikut menyetujui sanksi kepada Iran atas program nuklirnya.
Padahal, sebagai sesama negara OKI dan Non Blok, Indonesia telah berkomitmen mendukung program nuklir untuk kepentingan kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.
Ketua FUI Mashadi menyatakan, pihaknya mengecam sikap pemerintah tersebut. FUI mendukung pemerintah menyikapi kebijakan pemerintah denganmenggulirkan hak interplasi.
"Kepada rakyat Iran, kami meminta maaf atas sikap peemrintah RI dan sekali lagi kami sampaikan bahwa keputusan tersebut tidak mencerminkan sikap dan pandangan rakyat Indonesia," katanya.
Dia menambahkan bahwa kerjasama rakyat Iran dengan Indonesia harus terus dilanjutkan.
Mbah Tardjo menyatakan, ada kesamaan pandangan dan sikap antara pimpinan DPR dengan tokoh-tokoh tersebut. "DPR juga membuat interpelasi. Saya baru terima usul interpelasi yag ditandatangani 133 orang," katanya.
Interplasi yang ditandatangani anggota DPR sebanyak itu,kata Mbhat Tardjo, merupakan interpelasiyang paling banyak mendapat dukungan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007