Seoul (ANTARA News) - Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS), Jenderal Michael Hayden, mengatakan kepada Korea Selatan bahwa AS tidak mengakui Korea Utara sebagai satu negara nuklir, meskipun negara tersebut telah melakukan ujicoba nuklir tahun lalu, kata sebuah harian di Seoul melaporkan Rabu. Hayden mengeluarkan pernyataan tersebut pada pertemuan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Jang Soo, Selasa, kata suratkabar JoongAng Ilbo melaporkan mengutip sumber pertahanan. Hayden mengatakan kepada Kim bahwa AS tidak mengakui Korea Utara sebagai negara nuklir, sebab Pyongyang gagal dalam melakukan ujicoba nuklirnya pada Oktober tahun lalu, kata harian itu. Hayden tiba di Seoul Senin untuk kunjungan yang tidak dipublikasikan selama tiga hari, untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat-pejabat terkemuka intelijen Korea Selatan. Dengan mengabaikan peringatan-peringatan internasional, Korea Utara melakukan ujicoba nuklir pertamanya pada 9 Oktober, yang menuai kecaman dari masyarakat internasional. Setelah itu, Korea Utara, dalam perundingan-perundingan multilateral mengenai program nuklirnya, berjanji untuk menghentikan fasilitas nuklirnya dalam 60 hari dengan imbalan pasok energi dan bantuan ekonomi, di samping kemudahan-kemudahan politik. Perundingan-perundingan itu melibatkan dua Korea, AS, China, Jepang dan Rusia, demikian Kyodo.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007