Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2007 hanya enam persen atau di bawah target pemerintah sebesar 6,3 persen. Untuk mencapai level enam persen ini, lanjutnya, membutuhkan membutuhkan pertumbuhan investasi riil sebesar 12,6 persen atau senilai Rp940 triliun. "Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5,7 - 6,3 persen, sementara pemerintah mematok angka 6,3 persen dengan kebutuhan investasi riil Rp1.200 triliun," katanya dalam BUMN Executive Breakfast Meeting di Jakarta, Rabu. Burhanuddin meragukan target pertumbuhan 6,3 persen tersebut bisa dicapai sebab memerlukan pertumbuhan investasi sebesar 14,4 persen, sementara hingga akhir triwulan pertama ini realisasinya masih sangat jauh. "Kalau pertumbuhan 6,3 persen itu membutuhkan investasi 14,4 persen, sementara hingga akhir triwulan pertama ini tanda-tandanya belum begitu jelas, terlihat dari kredit pun belum belum naik signifikan," katanya. Menurutnya, upaya mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen pada 2007 akan didukung dana perbankan sebesar Rp105,9 triliun atau 11,3 persen dari total kebutuhan Rp940 triliun. Sementara kontribusi pemerintah dalam investasi 2007 diperkirakan mencapai Rp185 triliun atau 19,7 persen, sedangkan dana eksternal sebesar 34,6 persen dengan nominal Rp325,2 triliun. Sedangkan mengenai nilai tukar rupiah, Burhanuddin mengatakan jika inflasi tahun ini bisa mencapai 6 persen, maka kisaran nilai tukar rupiah akan berada di Rp9.100 hingga Rp9.400 per dolar AS. Sementara cadangan devisa, yang hingga akhir Maret ini mencapai 45,6 miliar dolar AS, pada akhir tahun diperkirakan mencapai 51,7 miliar dolar AS . "Namun itu semua membutuhkan kerja keras semua pihak," kata Burhanuddin.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007