Tujuh orang dari 11 anak tersebut yang sebelumnya ditangani di Puskesmas Matur, sejak pukul 16.00 WIB telah dirujuk dan dalam perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM), Bukittinggi.
Menurut Teta, orang tua dari salah satu korban, mengatakan dua anaknya aqifa (1,5) dan Fikri Faturrahman(4) membeli bakso tusuk bakar sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kebetulan bakso itu baru buka sejak empat hari lalu, banyak anak-anak yang beli, jadi anak saya ikut membeli," katanya.
Ia mengatakan, sekitar tiga jam setelah mengonsumsi bakso tersebut, anaknya mulai mengeluh pusing dan muntah sehingga dibawa ke puskesmas.
Saat menjalani perawatan sementara di puskesmas, ia mengatakan beberapa anak lain juga berdatangan dengan gejala yang sama sehingga kemudian dirujuk ke RSAM untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Salah seorang korban, Ibnu (13) mengatakan mengonsumsi bakso bakar tusuk tersebut sebanyak empat buah dan merasa pusing beberapa jam kemudian setelah tidur dan mandi.
Pihak RSAM menyebutkan, keempat korban lainnya yakni Safira (5), Afdal (6), Afrinaldi (9), dan Radit (8).
Sementara, Wali Nagari Batu Mudiak, Kamal mengatakan, total korban berjumlah 11 anak di mana 7 anak dirujuk ke RSAM Bukittinggi sementara tiga lainnya dirawat di Puskesmas Matur dan satu orang sudah diizinkan pulang setelah dirawat di RSAM.
"Satu korban yang sudah diizinkan pulang merupakan anak penjual bakso, karena cepat ditangani jadi kondisinya mulai membaik sehingga telah diizinkan pulang," jelasnya.
Ia menyebutkan, penjual bakso tersebut saat ini telah diamankan di Polsek Matur untuk dimintai keterangan sementara pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Agam juga telah mendatangi rumah penjual bakso untuk mengambil sampel makanan sekitar pukul 19.00 WIB.
"Belum dapat dipastikan apakah memang benar bakso yang menjadi penyebab keracunan, bisa saja saos dan kecap yang menjadi pelengkap bakso tersebut," katanya.
(KR-MLN/R010)
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016