Dakar, 14/7 (Antara/Reuters) - Situs Warisan Dunia di Mali tengah yang berupa rumah-rumah lumpur pra-Islam terancam rusak karena tidak mendapat perlindungan yang memadai di tengah ketidakamanan, kata UNESCO, Rabu.
Kota Tua Djenna mencakup empat situs arkeologi dengan hampir 2.000 rumah, yang bagian depannya penuh hiasan, tetap utuh sejak abad ke-3 Sebelum Masehi.
Bangunan itu sangat terkenal di Mali, negara yang juga memiliki kota kuno Timbuktu. Komite Warisan Dunia mengatakan ketidakamanan menghalangi langkah-langkah untuk melindungi situs itu dari kerusakan bahan bangunan, urbanisasi dan erosi.
Mali menghadapi ancaman dari kelompok militan, serta politik separatis di utara.
"Pemerintah Mali sedang menghadapi banyak tantangan," kata Edmond Moukala, kepala Warisan Dunia UNESCO di Afrika. Keprihatinan tambahan muncul ketika tim yang mengunjungi situs itu tahun ini menemukan tanda-tanda kerusakan.
"Yang dibutuhkan sekarang adalah untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga berfungsi dan menerima dukungan keuangan," katanya.
Sebuah pasukan yang dipimpin oleh Prancis melakukan intervensi pada 2013 untuk mendorong mundur milisi yang telah membajak pemberontakan etnis Tuareg dan merebut Timbuktu serta kota-kota lainnya di utara.
Pada 2012, kelompok militan yang terkait dengan Al Qaida menghancurkan tempat-tempat suci kuno dan makam di situs Warisan Dunia di Timbuktu.
Kekerasan berkobar pekan ini saat tentara menembaki demonstran di kota utara Gao yang menentang otoritas interim yang dimaksudkan untuk menjaga stabilitas di wilayah gurun.
Djenna, pusat pasar dan jaringan perdagangan emas trans-Sahara, ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 1988. Timbuktu dan sebuah makam kuno di Gao telah masuk dalam daftar situs yang berada dalam bahaya sejak 2012. Ke-49 situs yang masuk dalam daftar itu antara lain situs arkeologi di Suriah, Irak dan Afghanistan.
(Uu.G003/B002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016