Keterangan pers Hilman yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan pada acara musyawarah itu hadir mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurohman Ruqi yang merupakan salah satu pendiri Provinsi Banten.
Ketua Umum Pengurus Besar Malnu KH Hamdi Maani pada kesempatan itu menyatakan, tujuan digelarnya musyawarah besar tersebut terutama adalah mempererat tali silaturahmi antar alumni se-Indonesia yang jumlahnya mencapai ribuan orang.
Hal senada disampaikan Ahmad Syatibi yang juga Formatur terpilih, sambil menambahkan bahwa tujuan lain acara itu adalah merefleksikan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah yang bersinergi dengan Uswah Sayyidina Muhammad SAW sebagai Rahmatan Lil Alamiin.
"Dengan meneguhkan kembali tali silaturahim antar alumni dan Dewan Masyayikh Malnu, musyawarah ini diharapkan membuahkan hasil yang signifikan untuk kejayaan Malnu, Izzul Islaam wa al-Muslimiin, dan ikut berperan aktif membangun bangsa Indonesia," kata Syatibi.
Dengan demikian, lanjutnya, jasa-jasa pendiri Malnu terdahulu terus terpatri dalam sanubari alumni, sebagai pemegang tongkat estafet perjuangan Masyayikh Perguruan Islam Malnu Pusat Menes.
Acara musyawarah itu bertemakan "Meneguhkan silaturahmi, menggali potensi alumni, dan merealisasikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Ala Thariqati Nahdlatil Ulama Indonesia."
Musyawarah besar tersebut juga dihadiri keluarga besar pendiri Malnu Almarhum KH TB Maani Rusdi beserta penerusnya KH TB Hamdi Maani, KH TB Tolhah Maani, dan KH TB Uuf Zaqi Gufron.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016