"Kami targetkan dalam tiga bulan ke depan 1.000 perusahaan terintegrasi dengan produk Safiro. Ini bagian dari komitmen Telkom mendukung ekonomi digital nasional," kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, saat peluncuran layanan Smart Office Pro, di Jakarta, Kamis.
Menurut Awaluddin, paket Safiro menyediakan akses internet berkecepatan up to satu Gbps, plus IPTV (78 Channel) dan free voice call 1000 menit (lokal+SLJJ), serta layanan yang disatukan dengan storage, hosting, platform office dan manage service.
Layanan Smart Office Pro menyasar pada pelanggan enterprise dan bisnis (non-residensial) eksisting, baik perkantoran maupun gedung dengan kebutuhan upgrade bandwidth, khususnya di wilayah dimana alat produksi Telkom tersedia.
"Lingkungan bisnis di era digital kini sarat dengan perubahan yang sangat cepat, tentu harus dapat direspon dengan cepat pula," ujar Awaluddin.
Dengan menggunakan Smart Office, korporasi lebih efisien, mampu mengombinasikan fleksibilitas dan stabilitas, serta mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan.
"Cukup memperbarui (upgrade) insfrastruktur internetnya, pebisnis dapat meningkatkan keuntungan karena tidak perlu lagi dipusingkan dengan keterbatasan bandwidth," jelas Awaluddin.
Sebagai BUMN Telekomunikasi dengan visi menjadi "The King of Digital", Telkom siap mendukung pengembangan ekonomi digital sebagaimana menjadi perhatian pemerintah saat ini.
"Kedepan, layanan Smart Office Pro tidak hanya untuk kecepatan satu Gbps, namun kami juga segera meluncurkan paket 10 Gbps, dan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan pelanggan," katanya.
Penetrasi internet yang semakin besar-besaran /masif serta penyediaan akses internet kecepatan tinggi bagian dari program Indonesia Digital Network (IDN) yang didukung dengan keberhasilan Telkom menggelar sistem komunikasi kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS).
"Telkom berkomitmen Membangun Masyarakat Digital Indonesia sebagai pendorong masyarakat, khususnya pelaku bisnis beralih ke ranah digital, sejalan dengan tekad Presiden Joko Widodo yang menyatakan "Revolusi Digital Merevolusi Ekonomi Indonesia", tegas Awaluddin.
(T.R017)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016