"Pendaftar calon haji yang semula banyak dari para pedagang mulai bergeser didominasi petani sejak 2009," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Bojonegoro Wachid Priyono, Kamis.
Di dalam acara manasik calon haji di daerah setempat, menurut dia, pendaftar calon haji di daerahnya, sebelum 2009 masih didominasi para pedagang, selain petani, juga pegawai negeri sipil (PNS) juga lainnya.
"Tapi sekarang sudah bergeser didominasi petani karena meningkatnya usaha pertanian," jelas dia.
Ia juga mengatakan dengan banyaknya pendaftar calon haji yang masuk daftar tunggu di daerahnya dengan jumlah sekitar 19.000 calon haji maka pendaftar calon haji tahun ini baru akan berangkat 2038.
Sesuai data, lanjut dia, di daerahnya setiap tahunnya bisa memperoleh kuota sekitar 1.000-1.200 calon haji, yang berangkat ke Tanah Suci.
Namun, lanjut dia, di daerahnya pada musim haji tahun ini hanya memperoleh kuota 628 calon haji, menurun dibandingkan tahun lalu dengan jumlah 1.159 haji.
"Calon haji di seluruh Tanah Air yang berangkat haji tahun ini merupakan calon haji yang mendaftar dan masuk daftar tunggu sampai akhir Desember 2009 hingga awal Januari 2010," jelas dia.
Dalam kurun waktu itu, lanjut dia, di daerahnya terjadi banjir besar luapan Bengawan Solo sehingga pendaftar calon haji berkurang dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
"Manasik haji akan berlangsung selama dua hari. Jadwal keberangkatan calon haji asal Bojonegoro pada 28 dan 29 Agustus," jelas dia.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan bangga dengan para petani yang bisa mendaftar sebagai calon haji karena menunjukkan tingkat kesejahteraan petani semakin meningkat.
"Semoga saja petani yang mendaftar calon haji tidak dari hasil uang menjual sawahnya," ujarnya.
Ia juga menambahkan banyak guru yang juga mendaftar sebagai calon haji dengan adanya tunjangan sertifikasi.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016