Jakarta (ANTARA News) - Matan Ketua MPR Amien Rais menyatakan pesimistis terhadap langkah sejumlah aggota DPR menggulirkan hak interpelasi terkait sikap pemerntah RI yang mendukung resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai nuklir Iran. "Tanpa mengurangi rasa hormat saya, teman-teman di DPR biasanya hangat-hangat tahi ayam," katanya sebelum berbicara dalam peluncuran buku "Freeport" di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan Jakarta, Rabu. Amien memperkirakan, dalam beberapa hari mendatang isu mengenai interelasi itu akan surut, namun dia menyayangkan dukungan pemerintah RI terhadap resolusi itu. Dukungan itu menunjukkan bahwa Indoensia masih berada dalam pengaruh AS. "Ini mencederai bangsa kita," katanya. Menyusul kebijakan pemerintah yang men dukung resolusi Dewan keamanan (DK) DPP mengenai sanksi terhadap Iran terkait program nuklirnya, sebanyak 120 anggota DPR menggulirkan hak interpelasi untuk menyikapi kebijakan pemerintah tersebut dan interpelasi itu mendapat dukungan dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Menurut anggota FKB DPR RI Effendy Choirie, rencananya pada Rabu usul hak interpelasi itu diserahkan kepada pimpinan DPR. Namun hingga Rabu siang belum ada informasi mengenai kepastian waktu penyerahan. Dia menyatakan, jumlah dukungan sebanyak itu sudah memenuhi persyaratan bergulirnya hak interpelasi karena berdasarkan ketentuan tata tertib DPR, hak interpelasi bisa diguliran hanya oleh 13 anggota dari berbagai fraksi. "Hak interpelasi soal resolusi untuk Iran ini termasuk yang terbanyak," katanya. Komisi I DPR RI yang membidangi masalah luar negeri dan pertahanan telah menyatakan kecaman atas resolusi DK PBB yang menjatuhkan sanksi kepada Iran. "Sikap pemerintah yang mendukung resolusi itu merupakan wujud pemerintah yang ketakutan terhadap AS," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007