Jakarta (ANTARA News) - Menumpuknya literatur mengenai kehidupan Raden Ajeng Kartini yang jadi bacaan wajib membuat aktris Dian Sastrowardoyo merasa sedang menyelesaikan tugas akhir di perguruan tinggi.


Beberapa judul buku dilahap Dian yang dipilih menjadi pemeran utama film biopik "Kartini" demi mendalami karakter tersebut.

Mulai dari "Panggil Aku Kartini Saja" karya Pramoedya Ananta Toer, "Gelap-Terang Hidup Kartini" dari TEMPO, sampai kumpulan surat Kartini yang diterjemahkan Armijn Pane menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang".

"Baru baca setengah (buku Armijn Pane), semoga besok bisa selesai. Kayak lagi bikin skripsi," seloroh Dian dalam konferensi pers "Kartini" di Jakarta, Kamis.

Ibu dari dua anak ini masih berencana menambah daftar bacaan, yaitu "Kartini The Complete Writings" yang diterjemahkan pengajar Monash University, Joost Cote. Buku yang tidak terbit di Indonesia itu diperoleh dari aktivis Kartini di Rembang.

"Harus gerilya untuk mendapatkan sumber pustaka," ujar aktris 34 tahun ini.


Menghidupkan sosok Kartini di layar lebar merupakan pekerjaan besar bagi Dian yang juga punya perhatian serupa mengenai kaum Hawa.

"Memalukan kalo saya tidak bisa perankan Kartini dengan baik," imbuh Dian yang menyebut Kartini sebagai sosok ternama di dunia feminisme dan emansipasi perempuan.

Film biopik "Kartini" produksi Legacy Pictures dan Screenplay Film ini disutradarai Hanung Bramantyo dan diproduseri Robert Ronny.

"Kartini" yang rencana tayang pada April 2017 dibintangi juga oleh Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Deddy Sutomo, Christine Hakim, Acha Septriasa, Ayushita Nugroho, Denny Sumargo, Djenar Maesa Ayu, Dwi Sasono dan Nova Eliza.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016