Hong Kong (ANTARA News) - Bank of Thailand (BOT, banks sentral Tailand) meminta sejumlah bank komersial di negara itu untuk menyesuaikan posisi devisa mereka kembali ke posisi pada akhir tahun lalu dalam upaya untuk mengekang apresiasi baht, demikian Wall Street Journal melaporkan.
Sehubungan intervensi langsung di pasar devisa tidak melemahkan baht secara substansial, bank sentral menempuh langkah alternatif, kata pihak BOT.
Pejabat BOT, seperti dilaporkan XFN-Asia, bertemu dengan para bankir teratas pada pekan ini dan minta mereka tidak berspekulasi dalam baht.
Pada Selasa (27/3), Deputi Gubernur BOT, Atchana Waiquamdee, mengatakan bahwa sementara ekspor yang kuat mendukung apresiasi baht, bank sentral meminta sejumlah bank komersial untuk menyesuaikan kembali posisi mereka untuk menjamin "mereka tidak bergabung dalam foya-foya pembelian baht," menurut laporan itu.
Atchana menekankan dalam sebuah program radio bahwa tidak seluruh bank terlibat dalam spekulasi baht.
"Ada waktu ketika bank melangkah untuk memperburuk situasi. Namun kami tidak melarang mereka dari mengambil posisi baru," kata wanita itu.
Namun, "bank harus membantu kita untuk saling memantau. Ini untuk bisnis dan kepentingan nasional," kata Atchana seperti dikutip.
Atchana mengatakan bahwa sejumlah eksportir menjual dolar AS dalam jumlah banyak di pasar "forward", yang membuat baht makin menguat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007