Berdasarkan pantauan Antara, mulai dari daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat (Losari) hingga Kota Semarang, Rabu sore hingga malam, meski kendaraan pengangkut barang dengan sumbu lebih dari dua menyertai pemudik dan sempat terjadi kemacetan arus lalu lintas di sejumlah titik, polisi tidak menerapkan sistem lawan arus (contraflow) di jalan tersebut.
Sebaliknya, arus lalu lintas dari Jakarta menuju Semarang tampak padat merayap ketika melintasi jalur pantura, mulai kota Brebes hingga Terminal Bus Kota Tegal. Padahal, pengguna jalan dari barat menuju timur memanfaatkan semua lajur atau polisi tidak melakukan sistem "contraflow" dengan memanfaatkan satu lajur jalan tersebut seperti pada hari Selasa (12/7).
Sehari sebelumnya, Selasa, dalam kurun waktu 10 menit tercatat truk yang melintasi Alun-Alun Kabupaten Batang sebanyak 426 unit.
Ratusan kendaraan pengangkut barang tersebut, termasuk truk bersumbu lebih dari dua, melintasi kembali pantura mulai 10 Juli lalu. Hal ini sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2016 yang melarang truk tersebut melintasi pantura mulai 1 s.d. 10 Juli 2016.
Sementara itu, arus balik dari Semarang terlihat padat merayap ketika pemudik berkendara memasuki kota Batang hingga Jalan Sudirman Kota Pekalongan.
Begitu pula, pada saat pemudik dari Semarang melintasi Jalan Lingkar Kaliwungu, Kendal, terjadi deretan kendaraan yang mengular mulai Kilometer (KM) 23 hingga pertigaan lampu pengatur lalu lintas.
Setelah keluar dari jalan lingkar atau sebelum kota Kendal, Rabu sekitar pukul 19.30 WIB, mereja diguyur hujan. Kendati demikian, arus lalu lintas di daerah itu relatif lancar.
Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016