Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sugiharto mengatakan, tahun ini merupakan momentum yang tepat dan baik untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) sejumlah BUMN. "Saya kira 2007 ini merupakan momentum yang bagus untuk melalukan IPO, jadi untuk yang tengah diproses kita harap makin cepat makin baik," kata Menteri di Jakarta, Rabu. Seperti diberitakan, dari rencana 15 BUMN yang akan diprivatisasi, sudah dua perusahaan yang mendapat persetujuan dari DPR untuk melakukan IPO, yaitu PT Jasa Marga dan Wijaya Karya. Selain itu juga disetujui BNI untuk melakukan divestasi. Menteri menilai saat ini pasar sangat kondusif untuk dapat menyerap saham yang dilepas. Pemerintah menargetkan dana penerimaan dari privatisasi sebanyak Rp3,1 triliun dari 15 BUMN yang direncanakan. "Formulanya nanti akan dibahas dalam persiapan APBNP, (kalau ada) yaitu pada pertengahan 2007 ini atau mungkin setelah pertengahan. Tapi hingga hari ini targetnya masih tetap Rp3,1 triliun," katanya. Dana hasil privatisasi tersebut, menurut rencana sesuai UU APBN 2007, akan digunakan untuk menutup defisit APBN. Namun, menurut ketentuan, juga akan digunakan untuk mengembangkan usaha perusahaan yang bersangkutan. "Contohnya Jasa Marga yang 100 persen dananya akan digunakan untuk memperluas struktur permodalan, modal kerja, investasi, dan lain-lain," katanya. Menteri mengatakan, persentase saham yang akan diprivatisasi untuk tiga BUMN yang telah disetujui adalah BNI sebesar 30 persen, Jasa Marga 30 persen, dan Wijaya Karya 35 persen. "Itu maksimum, jadi kalau dalam perkembangannya nanti target APBN dan setoran sudah terpenuhi tidak harus menjual lebih dari 30 persen, bisa jadi kurang dari 30 persen. DPR selama ini menyarankan tidak boleh lebih dari 30 persen," katanya. Pihaknya tengah mengupayakan privatisasi secepatnya terlaksana maksimal pada semester I 2007. Tiga sektor BUMN yang akan diprivatisasi berada di segmen bisnis yang tidak persis sama, Wijaya Karya di jasa, Jasa Marga sebagai operator jalan tol, dan BNI di sektor finansial. "Jadi kalau mereka dalam semester satu 2007 jalan semua juga tidak masalah. Yang penting pasarnya bisa menyerap," kata Sugiharto.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007