Miami (ANTARA News) - Roger Federer kembali tunduk di tangan petenis Argentina Guillermo Canas 6-7, 6-2, 6-7, sedang Serena Williams pun kembali memetik hasil gemilang dengan menyingkirkan Maria Sharapova 6-1, 6-1 pada pertandingan ulangan final Australia Terbuka di babak keempat turnamen Seri Master ATP/WTA Miami, Selasa. Canas yang mengakhiri 41 kemenangan beruntun Federer di Indian Wells dua pekan lalu, membukukan kemenangan atas juara bertahan asal Swiss itu melalui pertandingan selama dua jam 38 menit di lapangan Stadium dan mengakhiri pertandingan dengan ace. Canas yang kembali berlaga di ATP setelah menjalani hukuman 15 bulan karena doping, menjadi pemain kelima yang membukukan dua kemenangan beruntun atas Federer yang hanya menelan dua kekalahan di lapangan keras musim lalu. "Saya sangat berharap dapat menang, ini adalah salah satu pertandingan dimana saya seharusnya tidak boleh kalah," kata Federer. "Tetapi, ia adalah lawan yang tangguh. Ia tampil sangat baik dalam dua pertandingan dan saya tidak dapat menyingkirkannya." Canas, peringkat 55 dunia, tidak dapat menyatakan secara tepat kunci kemenangannya melawan petenis yang hampir tidak pernah terkalahkan sejak 2004 yang memiliki rekor 261-16 termasuk membukukan 35 gelar dalam 51 turnamen. Petenis Argentina berusia 29 tahun itu pernah menduduki posisi 10 besar dunia dan meraih enam gelar sebelum menjalani hukuman karena doping. "Saya tidak tahu kunci untuk bisa mengalahkannya. Saya berjuang untuk mendapatkan tiap poin dan saya pikir itulah kunci untuk mengalahkannya," kata Canas yang harus bermain dari babak kualifikasi dalam dua turnamen terakhir. "Saya pikir, saya cukup beruntung karena bermain baik dalam dua pertandingan melawannya. "Saya pikir, saya menampilkan permainan tenis yang baik hari ini. Bagi saya, kemenangan ini bagai mimpi. Mengalahkan petenis nomor satu dunia dalam dua pekan berturut-turut adalah hal yang sangat luar biasa. "Saya tidak tahu pasti apa yang telah saya lakukan. Yang saya tahu, saya bermain baik," katanya sepert dilansir Reuters dan AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007