Kuala Lumpur (ANTARA News) - Bank sentral Malaysia mengejutkan pasar pada Rabu dengan memangkas suku bunga utamanya untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, mengatakan langkah itu akan membantu negaranya tetap pada "jalur pertumbuhan yang stabil".
Reuters melaporkan, Bank sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia (BNM), menurunkan suku bunga overnight (OPR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,00 persen.
"Prospek pertumbuhan global juga menjadi lebih rentan terhadap peningkatan risiko-risiko penurunan sehubungan kemungkinan dampak dari referendum Uni Eropa di Inggris," kata BNM.
"Pasar keuangan internasional juga bisa terkena volatilitas yang lebih besar ke depan. Dalam hal ini, kondisi-kondisi keuangan global diperkirakan akan tetap sangat akomodatif," tambahnya.
Semua 13 ekonom dalam jajak pendapat Reuters telah memperkirakan tidak ada perubahan untuk suku bunga utama BNM. Secara umum mempertahankan pandangan bahwa tidak ada faktor pendorong yang kuat untuk perubahan kebijakan sekarang.
Ekonomi ketiga terbesar di Asia Tenggara itu telah mencatat perlambatan pertumbuhan selama lima kuartal terkait dengan pelemahan harga minyak mentah dan komoditas global.
Pada Januari, Malaysia merevisi turun proyeksi pertumbuhan 2016 menjadi ke kisaran 4,0-4,5 persen dari kisaran 4,0-5,0 persen karena ekspektasi penurunan berkelanjutan harga minyak mentah global.
Terakhir kali bank sentral memangkas suku bunga acuan pada Februari 2009, sebesar 50 basis poin menjadi 2,00 persen.
Inflasi tidak mengkhawatirkan bagi bank sentral. Laju tahunan mencapai tertinggi tujuh tahun pada Februari, di 4,2 persen, tapi melambat dalam tiga bulan berikutnya, mencapai 2,0 persen pada Mei, dan BNM memperkirakan tren lebih rendah untuk sisa tahun ini karena harga energi dan komoditas yang rendah serta inflasi global lesu.
Pertemuan komite kebijakan moneter pada Rabu adalah yang kedua dipimpin oleh Gubernur Muhammad Ibrahim, yang menggantikan gubernur bank sentral sebelumnya Zeti Akhtar Aziz pada 1 Mei.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016