Las Vegas (ANTARA News) - Dewan Pengelola NBA menyetujui peraturan baru terkait pelanggaran disengaja yang kerap dilakukan sebagai strategi sebuah tim di menit-menit akhir pertandingan, demikian diumumkan selepas pertemuan tahunan mereka di Las Vegas, Amerika Serikat, Selasa (12/7) setempat.
Strategi tersebut kerap disebut sebagai Hack-a-Shaq, merujuk pada upaya untuk secara sengaja melanggar pemain yang buruk dalam lemparan bebas di menit-menit terakhir pertandingan untuk mencegah tim lawan mencetak angka.
Jika sebelumnya hadiah lemparan bebas atas pelanggaran disengaja hanya diberlakukan di dua menit terakhir kuarter keempat ataupun babak tambahan waktu, kini hal itu berlaku di dua menit terakhir setiap kuarter.
Keputusan tersebut diambil di tengah perdebatan panjang mengenai patut tidaknya menerapkan strategi tersebut demi kemenangan, mengingat strategi tersebut kerap membuat pertandingan berjalan membosankan di menit-menit akhir sekaligus mengulur-ulur durasi permainan.
Komisioner NBA Adam Silver menyatakan keputusan tersebut tentu tidak akan sepenuhnya menyelesaikan perdebatan namun bersikeras sebagai sebuah langkah serius.
"Ini bukan langkah penuh. Namun saya pikir ini langkah separuh yang serius dan bukan sekadar keputusan gincu," kata Silver sebagaimana dilansir laman resmi NBA.com.
Sebelumnya dalam rangkaian final NBA 2016, Juni lalu, Silver mengatakan data memperlihatkan bahwa siasat Hack-a-Shaq kerap menambah panjang pertandingan hingga 15 menit.
"Bukan saja itu merugikan bagi rekanan media penyiar pertandingan namun berdasarkan penelitian terhadap para penggemar memperlihatkan mereka membenci hal tersebut," kata Silver.
Data itu kini menunjukkan penurunan hingga 45 persen dari insiden tersebut, kata Silver, tergantung bagaimana pelatih kepala sebuah tim menerapkan taktik tersebut.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016