Upaya itu diperkirakan terwujud berkat bantuan perangkat baru komputer, yang membantu merancang ulang keadaan di penangkaran berikut mengamati hasilnya.
Peneliti Universitas Birmingham memperkenalkan penangkaran simpanse, yang dibuat seperti hutan kanopi di kebun binatang Twycross berkat bantuan peranti lunak komputer.
Program itu mampu menyediakan data perilaku liar simpanse, sehingga peneliti dapat mengulas jika ada perubahan.
"Bagian pentingnya, alat itu dijalankan dengan meniru informasi terkait tantangan yang dihadapi simpanse secara mekanis di alam liar dalam kesehariannya," kata Susannah Thorpe, pengajar senior di Universitas Birmingham.
"Maksudnya, saat mereka bergelantungan di hutan kanopi, simpanse harus memperhatikan ranting pohon yang merenggang karena bobot tubuh mereka, alhasil, hewan itu akan merencanakan arah perjalanan terlebih dahulu agar dapat menemukan sumber makanan lain," katanya.
"Kami berusaha untuk meniru tantangan yang terjadi secara mekanis itu dalam kehidupan simpanse di penangkaran," katanya.
Tali dan bangunan lain telah dipasang sebagai alat bantu simpanse bergelantungan.
Perangkat itu dapat membantu simpanse di penangkaran mengenal kembali kemampuan kognitif untuk bertahan hidup di alam liar, jelas Thorpe.
"Hal utama yang langsung terlihat, mereka tampak lebih aktif," katanya.
"Hewan yang tengah diperkenalkan kembali ke kehidupan di alam liar juga membutuhkan jenis kemampuan lain untuk berkeliling di hutan kanopi demi mencari makan, serta bersosialisasi satu sama lain," katanya.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016