Gorontalo (ANTARA News) - Jelang perayaan Lebaran Ketupat yang akan dilaksanakan Rabu (12/7) besok, permintaan daging sapi melonjak naik di Kabupaten Gorontalo, Selasa.
Pantauan ANTARA, selain pedagang daging sapi di pasar tradisional, pedagang sapi musiman mulai bermunculan di sejumlah ruas jalan untuk dapat melayani tingginya permintaan dari masyarakat.
Yanus Sidiki, seorang pedagang sapi mengatakan, jika hari biasa ia hanya menjual satu ekor daging sapi, namun hari ini ia menjual daging 12 ekor sapi.
"Permintaan melonjak tinggi, dan ini terjadi sejak hari Senin (11/7), banyak masyarakat membeli daging sapi untuk dimasak saat Lebaran Ketupat," ungkap Yanus.
Dia menjelaskan, tingginya permintaan daging sapi hanya akan terjadi hingga hari ini saja.
"Seperti tahun sebelumnya, banyak masyarakat yang membeli daging sapi hanya hingga hari ini, karena esok sudah merayakan Lebaran, selain itu, jumlah sapi yang dijual dagingnya pada tahun ini juga berkurang," katanya.
Pada perayaan Lebaran Ketupat tahun sebelumnya, Yanus mengaku menjual hingga 16 ekor sapi yang dijual dagingya, namun tahun ini paling banyak 12 ekor.
Sementara itu, Janu Dunal, warga setempat yang membeli daging sapi mengakatan, daging sapi merupakan salah satu bahan makanan yang selalu disajikan saat Lebaran Ketupat.
"Daging sapi selalu dimasak menjadi sate maupun kuah bugis, setiap tahun pasti begini," ucap Janu.
Hal serupa dikatakan Masri, warga Desa Ombulo yang membeli daging sapi di salah satu pedagang di Desa Yosonegoro, menurutnya, walaupun harga daging sapi mengalami kenaikan, ia tetap membelinya.
"Sudah jadi kebiasaan, tiap tahun saya dan keluarga memasak nasi bulu (lemang) dan sate daging sapi saat merayakan Lebaran Ketupat," kata Masri.
Dia mengatakan, harga daging sapi saat ini naik menjadi Rp120ribu per kilogram, setelah beberapa hari sebelumnya dijual Rp110ribu per kilogram.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016