Kami kalah karena tidak dapat mengeluarkan permainan sebagaimana saat berlatih
Jakarta (ANTARA News) - Tim bulu tangkis junior Indonesia mengevaluasi mental bertanding para atletnya dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2016 setelah kekalahan dari tim Korea Selatan 1-3 pada putaran perempat final.
"Kami memang lebih mengambil pelajaran mental tanding dalam kejuaraan beregu," kata atlet tunggal putri Gregoria Mariska dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Gregoria yang juga masuk dalam tim Uber Indonesia 2016 mengaku terdapat perbedaan antara kejuraan Piala Uber di Kunshan, Tiongkok, dengan Kejuaraan Junior Asia di Bangkok, Thailand.
"Salah satunya adalah kualitas permainan lawan," kata Gregoria yang akan lebih menyiapkan mental bertanding tim.
Sementara, Manajer Tim Junior Indonesia Fung Permadi mengakui hasil kejuaraan Asia itu meleset dari target timnya yaitu mencapai putaran final.
"Kami sebenarnya mengharapkan poin pertama dari sektor ganda campuran. Kami kalah karena tidak dapat mengeluarkan permainan sebagaimana saat berlatih," kata Fung seperti tercantum dalam situs resmi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tentang tekanan yang dialami timnya di Thailand.
Fung mengatakan atlet-atlet bulu tangkis junior Indonesia sudah tidak mempunyai waktu untuk meningkatkan kemampuan fisik dan teknik. "Kami hanya dapat mendorong mereka agar lebih konsisten dan fokus saat bermain serta mengubah pola pikir mereka," ujar Fung.
Ketua Kontingen Bulu Tangkis Junior Indonesia Achmad Budiharto mengatakan para atlet bulu tangkis Indonesia perlu mempunyai kepercayaan diri serta gigih dalam bertanding dalam turnamen internasional.
"Kegigihan atlet junior kita belum tampil maksimal. Mereka gampang kehilangan poin. Bahasa tubuh mereka juga belum menunjukkan kepercayaan diri," kata Budiharto.
Budiharto mengharapkan para atlet junior tampil lebih bagus ketika bertanding dalam turnamen perorangan.
"Pada nomor tunggal putri, kami punya peluang. Tapi, saya khawatir penampilan Gregoria turun karena dia selalu bertemu dengan pemain-pemain bagus. Pada tunggal putra, pemain kami masih kalah dibanding negara lain. Padahal, atlet kami dapat meningkatkan kualitas permainan mereka asal mereka konsisten," kata Budiharto.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016