Hanya Wapres Hatta yang pernah berkunjung ke Istana Siak."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan menjadi Presiden Republik Indonesia yang pertama kali mengunjungi Istana Kesultanan Siak atau Istana Asseraiyah Hasyimiah di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Istana Siak dijadwalkan pada 23 Juli 2016 bertepatan dengan penyelenggaraan puncak acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day/WED) 2016.
"Ini pertama kalinya Presiden Republik Indonesia dari masa Soekarno sampai Joko Widodo masuk ke bangunan bersejarah yang dibangun pada 1889 tersebut," kata Bupati Siak Syamsuar pada konferensi pers di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Jakarta, Selasa.
Ia menimpali, "Hanya Wapres Hatta yang pernah berkunjung ke Istana Siak. Ini akan menjadi sejarah bagi rakyat Riau, khususnya rakyat Siak."
Kota Siak sebagai salah satu kota kecil terbersih di Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah WED 2016 oleh Menteri LHK Siti Nurbaya.
Di puncak acara WED, Presiden Jokowi diagendakan menanam pohon di halaman istana dan menyerahkan berbagai penghargaan nasional kepada penerima Kalpataru, Nirwasita Tantra Award, Adipura (Paripurna, Buwana dan Kirana) dan Adiwiyata Mandiri.
Penerima penghargaan terdiri dari pemerintah kabupaten/pemerintah kota hingga gubernur, bupati/wali kota dan tokoh lingkungan hidup.
Selain itu, Presiden Jokowi dijadwalkan melepas benih 100.000 ikan patin dan baung ke Sungai Siak diikuti 300 sampan yang masing-masing turut melepaskan sekira 300 hingga 350 benih ikan.
Menteri Siti Nurbaya juga akan menetapkan perubahan fungsi kawasan Danau Zamrud sebagai salah satu cagar alam yang masih terpelihara keasliannya menjadi Taman Nasional Zamrud.
Selain itu, Menteri LHK juga dijadwalkan meresmikan ruang terbuka hijau dan menamam sebanyak 5.000 pohon bersama pelajar di halaman Islamic Center Siak.
Dalam acara WED 2016 itu juga dijadwalkan kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Agama Lukman Hakim dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam agenda penandatanganan nota kesepahaman pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016