Surabaya (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebutkan peningkatan pemudik angkutan udara atau pesawat terbang membuktikan pendapatan masyarakat sudah meningkat.
"Ini menurut saya bagus. Artinya pendapatan masyarakat sudah meningkat, buktinya penumpang kapal menurun," kata Jonan, saat ditemui di Terminal Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Surabaya, Senin.
Ia mengatakan pada arus mudik 2016 peningkatan signifikan memang terjadi pada angkutan udara dengan jumlah pemudik mencapai 5,6 juta sampai 5,8 juta orang, atau naik hampir 10 persen dibanding tahun 2015, dan memberikan kontribusi terbesar dalam hal jumlah armada.
Sebaliknya, kata Jonan, peminat transportasi kapal laut dan bus menurun, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatatkan adanya penurunan jumlah penumpang sebesar 14,8 persen.
Selain itu, untuk jumlah penumpang angkutan darat khususnya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) hanya mencapai 4,3 juta, atau turun 7 persen dibanding tahun 2015.
Sementara dalam tinjauan arus balik di Surabaya, Jonan selain mengunjungi Terminal Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak juga mengunjungi Stasiun Pasar Turi, Terminal Bungurasih, Sidoarjo dan Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.
Dalam kunjungan itu Jonan mengaku secara umum angkutan mudik di beberapa moda transportasi di Jawa Timur cukup bagus, dan tidak ada kendala yang berarti.
"Untuk arus mudik dan balik penumpang KA sudah bisa terpantau tiga bulan sebelumnya, dan bisa dilihat sendiri, sedangkan untuk KA mogok hanya ada satu, dua KA dan tidak banyak," katanya.
Jonan mengaku secara umum pelayanan arus mudik dan balik juga telah ditanyakan kepada beberapa penumpang secara langsung di beberapa lokasi arus balik seperti pelabuhan, stasiun, dan terminal. Dan tidak ada pelayanan yang mengecewakan, termasuk penumpang yang tidak dapat tiket.
"Saat ini memperoleh tiket pun juga sangat mudah, seperti di toko-toko kecil dan melalui jaringan internet. Artinya semua sudah sangat mudah, dan hanya mengoptimalkan pelayanan yang ada," katanya.
Pewarta: A. Malik
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016