Temanggung (ANTARA News) - Kepolisian mencatat ada delapan kasus kecelakaan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, selama musim mudik dan balik Lebaran tahun ini atau sejak Kamis (30/6) hingga Senin.

Kanit Lalu Lintas Polres Temanggung Iptu A Yahya di Temanggung mengatakan dari sejumlah kasus kecelakaan tersebut terdapat sembilan korban luka ringan dan tidak ada korban meninggal dunia maupun luka berat.

Dibanding 2015 yang mencapai 21 kejadian dengan kerugian material sedikitnya Rp100 juta, tahun ini kasus kecelakaan turun.

"Operasi Ramadniya akan berlangsung hingga 15 Juli 2016, semoga tidak ada kejadian kecelakaan lagi," ujarnya, berharap.

Menurut dia, mayoritas kecelakaan terjadi bukan di jalur utama arus mudik dan balik, namun justru di pinggir kota yang selama ini bukan termasuk peta rawan kecelakaan.

"Kecelakaan antara lain terjadi di Kedu yang merupakan daerah pinggir. Ada faktor kelalaian pengendara sehingga terjadi kecelakaan," ucapnya.

Ia mengatakan di jalur rawan kecelakaan telah disebar lebih banyak personel untuk mengantisipasi kecelakaan.

Kepolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Hardjanto mengatakan puncak arus balik terjadi pada Sabtu (9/7).

Ia menuturkan kepadatan arus kendaraan mulai turun, namun masih ada kepadatan di sejumlah titik, antara lain di Pertigaan Sariayam Parakan, Pasar Temanggung, Pasar Parakan, dan Pasar Kedu.

Ia mengatakan personel di lapangan terus bertugas mengatur arus lalu lintas jalan raya untuk kelancaran. Sejauh ini tidak ada kejadian kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan umum atau tercipta "zero accident" angkutan umum.

"Sejak awal telah ditekankan kesiapan angkutan umum untuk pelayanan selama lebaran, semoga tidak ada kecelakaan," imbuhnya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016