Jakarta (ANTARA News) - Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia seharusnya dapat memainkan perannya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sebagai penyeimbang global, kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. "Sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia harus menampilkan keseimbangan global dan jangan posisi ini dimanfaatkan untuk menjalankan skenario dari negara adikuasa," katanya setelah bertemu Duta Besar Iran untuk Indonesia, Behrooz Kamalvandi, di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa. Ia memaparkan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia seharusnya membuat negara ini mampu untuk menampilkan identitas tersendiri untuk tampil dalam DK PBB. Din berharap, sikap Indonesia yang mendukung resolusi DK PBB tentang sanksi tambahan kepada Iran tidak terulang kembali di masa mendatang. "Indonesia yang mayoritas adalah Muslim dan termasuk anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam) seharusnya bisa menampilkan sikap yang empati dan simpati, apalagi bila dilihat dalam konteks solidaritas antar-Muslim," ujar dia. Mengenai hak interpelasi yang diajukan anggota DPR berkaitan dengan persoalan itu, Din mengatakan, hal tersebut merupakan tanggung jawab dari DPR. "Muhammadiyah hanya mendorong agar DPR mendengar aspirasi rakyat," katanya. Sebelumnya, Din Syamsuddin pada Senin (26/3) mengemukakan bahwa sikap Indonesia yang mendukung resolusi tersebut terkesan mengikuti skenario negara adikuasa yang hanya menguntungkan Israel. Ia juga menyatakan tidak ada alasan untuk menentang program nuklir sesuatu negara selama dilakukan demi kepentingan damai dan pengembangan Iptek. "Kalau mau konsisten, maka sebaiknya Indonesia juga mendesak sanksi atas semua negara yang mengembangkan program nuklir, termasuk Israel dan Amerika Serikat," kata Din. (*)

Copyright © ANTARA 2007